News

Dubes Sudan: Milisi RSF Tarik Anak Kecil dari Keluarga Miskin untuk Perang

Duta Besar Sudan untuk Indonesia Yassir Mohamed Ali Mohamed menyebut milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melakukan perekrutan untuk tambah personel mereka dari kalangan anak kecil.

“Pasukan Dukungan Cepat (RSF), telah melakukan beberapa kekejaman. Salah satu yang terburuk di antara mereka adalah merekrut anak-anak sebagai tentara,” ujar Yassir di Kedutaan Besar Sudan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023)

Lebih lanjut dia menjelaskan anak kecil tersebut ditarik paksa untuk ikut berperang. Tak hanya itu, mereka melakukan perekrutan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Selain itu, tentara RSF juga tidak pernah membangun satu pun sekolah bagai anak-anak di Sudan.

“RSF, dengan sumber dayanya yang besar, tidak pernah membangun satu sekolah pun di Darfur atau di mana pun di Sudan, mereka lebih memilih menarik anak-anak dari keluarga miskin untuk didaftarkan sebagai tentara, yang merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok,” tandasnya.

Sebelumnya, pertempuran antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter atau milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang terjadi sejak 15 April lalu telah merenggut sedikitnya 459 nyawa manusia dan 4.072 orang terluka, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Konflik mematikan itu dipicu ketidaksepakatan antara SAF dan RSF mengenai reformasi keamanan militer.

Pertempuran di Sudan terhenti sementara sejak Selasa (25/4/2023) setelah kedua pihak menyetujui gencatan senjata selama 72 jam atau tiga hari, sehingga penduduk Sudan bisa menyingkir dari kota dan negara-negara lain bisa mengungsikan warganya dari negara itu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button