Market

Ekonom: Visi Ekonomi Anies Lebih Cerdas, Lugas dan Solutif

Ekonom UPN Veteran-Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyebut visi ekonomi dari calon presiden (capres) Anies Baswedan paling tegas lugas dan tidak di awang-awang.

“Sehingga wajar Anies Baswedan terlihat unggul dibandingkan kandidat lain. Dia begitu jeli dalam merespons investasi saat ini yang tidak diimbangi penyerapan tenaga kerja. Istilahnya, investasi yang tak berkualitas,” kata Matnur, sapaan akrabnya, dikutip Kamis (23/11/2023).

Dia bilang, Capres Anies yang disorong Koalisi Perubahan, cukup komprehensif dalam menyoroti masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Saat ini, sejumlah ekonom khususnya pejabat negara bidang ekonomi, selalu gembar-gembor angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen. Dianggap lebih bagus ketimbang negara lain yang terkena krisis.

“Dari perspektif lain, Anies menyampaikan keprihatinannya atas disonansi antara kenaikan investasi yang signifikan, tapi lapangan kerja yang tersedia justru anjlok,” ungkapnya.

Ya, betul. Awalnya, Anies memotret adanya tren positif di sektor investasi yang masuk Indonesia sejak 2013 hingga 2022. Nilai investasi pada 2012 sebesar Rp399 triliun, kemudian melonjak menjadi Rp1.200 triliun pada 2022. Terjadi lompatan hingga 201 persen.

Namun, anomali muncul ketika melihat penyerapan tenaga kerja yang mengalami penurunan 76 persen dalam periode yang sama. Hal ini menciptakan paradoks. Di mana, pertumbuhan ekonomi era Jokowi yang dianggap berhasil, ternyata tidak sejalan dengan peningkatan lapangan kerja.

Artinya, sebaian besar rakyat tidak merasakan betapa ‘gurihnya’ pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam konteks ini, rakyat hanya sebagai penonton, menggambarkan ketidaksetaraan distribusi manfaat ekonomi.

Hal ini terkonfirmasi dari jumlah pengangguran di Indonesia, pada Agustus 2023, mencapai 7,86 juta orang. Mayoritas adalah generasi Z (usia 15-24 tahun).

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan, meskipun tingkat pengangguran turun, jumlah dan tingkat pengangguran masih relatif tinggi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Di mana, tingkat pengangguran tertinggi dipegang kelompok usia 15-24 tahun, sebesar 19,40 persen.

“Pertanyaan muncul mengenai siapa yang sebenarnya diuntungkan dari kenaikan investasi selama ini,” kata Matnur.

Sebagai pemimpin yang peduli terhadap keadilan sosial, lanjutnya, Anies mendorong perlunya refleksi mendalam, terkait model pembangunan yang dapat memberikan manfaat lebih merata kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Anies juga menyoroti peran industri sebagai solusi potensial untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Dalam upayanya mengembalikan keseimbangan antara investasi dan penciptaan lapangan kerja,” papar Matnur.

Solusinya apa? Anies menawarkan ide bilirian. Bukan kaleng-kaleng. Yakni, mendorong pertumbuhan sektor industri padat karya. Bisa melalui kebijakan yang mendukung inovasi dan pengembangan industri padar karya.

Visi Anies terhadap Indonesia menjadi negara maju pada 2045, menurut Matnur, tidak hanya menitikberatkan kepada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Melainkan juga kepada kemakmuran yang dirasakan seluruh penduduk. “Pemikiran ini mencerminkan pendekatan holistik terhadap pembangunan, di mana kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama,” ungkapnya.

Untuk mengoptimalkan serapan tenaga kerja, Anies menekankan perlunya keseimbangan dan keadilan. Pertumbuhan sektor pertanian dan manufaktur, mengalami penurunan. Sedangkan pertambangan yang tumbuh pesat, justru tak mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan.

Masalah infrastruktur juga menjadi sorotan Anies. Meskipun terjadi peningkatan, kualitas infrastruktur saat ini, dinilai belum optimal. Terutama dari aspek pendidikan. Ketidaksetaraan kualitas manusia antara Jakarta dan daerah lain, menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi. “Caranya  bisa dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia secara merata,” kata dia.

Dari uraian tersebut, Anies Baswedan merupakan sosok lengkap. Tak hanya jeli dalam mengidentifikasi permasalahan. Namun juga punya sejuta solusi yang konkret. “Melalui pendekatan ini, Anies punya harapan bahwa Indonesia bisa lebih maju dan berkeadilan,” ungkapnya. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button