Kanal

5 Cara Berhenti Menonton Film Dewasa Menurut Islam

Terbongkarnya rumah produksi film porno di tiga lokasi di Jakarta Selatan, menimbulkan kehebohan di masyarakat. Tidak tanggung-tanggung,12 pemeran wanita yang berprofesi sebagai artis dan selebgram diduga menjadi pemeran dalam film porno tersebut.

Kasus pembuatan video porno di tanah air bukan baru kali ini saja terjadi. Ini menunjukkan penggemar film dewasa itu masih sangat tinggi.  

Ini dibuktikan data verywellmind, Selasa, (12/09/2023), yang memperkirakan 86 hingga 96 persen pria rutin mengonsumsi pornografi. Perempuan hanya sedikit menonton konten asusila itu.

Islam secara tegas melarang menonton film porno karena merupakan perbuatan dosa atau maksiat.

Dikutip dari laman Rumaysho.Com, berikut 5 cara untuk menghentikan kebiasaan menonton film dewasa menurut Islam.

1. Berharap pertolongan Allah SWT lewat doa

Langkah pertama yang harus dilakukan agar berhenti menonton tayangan asusila adalah banyak berdo’a kepada Allah SWT. Memohon kepada Allah SWT agar tidak lagi kecanduan menyaksikan film dewasa.

Do’a yang bisa diamalkan salah satunya seperti yang disebutkan dalam hadis berikut ini.

Syakal bin Humaid pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas ia meminta kepada Rasulullah untuk mengajarkannya bacaan ta’awudz yang biasa Nabi gunakan ketika meminta perlindungan pada Allah. 

Kemudian Rasulullah mengajarkan do’a sambil memegang tangan Syakal bin Humaid dan membaca, 

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى

Allahumma inni a’udzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri basharii, wa min syarri lisanii, wa min syarri qalbii, wa min syarri maniyyi

(Artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, dari kejelekan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelekan pada mani atau kemaluanku). (HR. An-Nasa’i, no. 5446; Abu Daud, no. 1551; Tirmidzi, no. 3492. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan)

2. Beri tahu kepada orang dekat agar terus diawasi

Mintalah bantuan orang dekat seperti teman atau keluarga untuk terus menerus mengingatkan agar menjauhi tayangan film dewasa.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

(Artinya: Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; Ahmad, 2: 344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3545)

 3. Alihkan pandangan tayangan porno dari handphone dan media lainnya

Hati-hati dengan zina mata. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

(Artinya: Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 6925).

Olah karena itu segera palingkan pandangan jika melihat gambar yang tidak halal di televisi, handphone atau laptop.

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.

(Artinya: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim, no. 2159)

4. Buat target yang realistis

Buat target yang masuk akal atau realistis. Misalnya, satu minggu tidak menonton film porno. Menetapkan target ini penting sehingga tidak kecanduan lagi.

5. Jangan buat kecewa orang sekitar akibat kecanduan film porno

Apabila kita mempunyai kebiasaan buruk menonton film dewasa, maka sebaiknya kita sadar diri. Coba perhatikan kisah berikut.

Sahabat Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Ada seorang pemuda yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah! Izinkanlah aku untuk berzina.”

Spontan seluruh sahabat yang hadir menoleh kepadanya dan menghardiknya, sambil berkata kepadanya: “Apa-apaan ini!”

Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda kepada pemuda itu, “Mendekatlah.

Pemuda itu segera mendekat ke sebelah Nabi, lalu ia duduk. Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa ibumu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali berkata, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa ibu-ibu mereka.”

Rasulullah kembali bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa anak gadismu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali jawabannya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa anak gadis mereka.”

Selanjutnya Nabi bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudarimu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpalinya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari mereka.”

Nabi kembali bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudari ayahmu (bibikmu)?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan jawabannya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari ayah mereka.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi-lagi bertanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudari ibumu (bibimu)?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh demi Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali jawabannya, “Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari ibu mereka.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut, dan berdoa:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

“Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan lindungilah kemaluannya.”

Semenjak hari itu, pemuda tersebut tidak pernah menoleh ke sesuatu hal (tidak pernah memiliki keinginan untuk berbuat serong atau zina).” (HR. Ahmad, 5: 256. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya tsiqah termasuk dalam jajaran perawi shahih).

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button