News

Etho Dinilai Sangat Strategis untuk Perkuat Ganjar maupun Prabowo

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Makassar Phil Sukri menilai, Menteri BUMN Erick Thohir (Etho), sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres), dapat memperkuat potensi kemenangan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo.

“Karena dari teknokrat dan profesional, peluang Erick untuk mendampingi semua bakal capres sangat besar. Namun, karena Erick merupakan Jokowi Man, maka akan sulit ia menjadi cawapres koalisi perubahan. Melihat hasil survei LSI, (Erick) sangat strategis untuk memperkuat bakal capres, baik itu Ganjar maupun Prabowo,” kata Sukri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Keberadaan Erick dapat memperkuat kemenangan Prabowo maupun Ganjar karena menurut Sukri, merupakan sosok yang mewakili kelompok Nahdlatul Ulama (NU) serta mampu memikat pemilih dari generasi muda.

Sebagai sosok yang dekat dengan NU, lanjut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas ini, Erick berpotensi memperkuat kemenangan Prabowo. Kemudian, sebagai sosok yang mampu memikat pemilih dari generasi muda, katanya, Erick dapat menjaga elektabilitas Ganjar agar tidak kembali turun.

Sebelumnya, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1-8 Juli 2023 menunjukkan bahwa Erick menjadi bakal cawapres dengan elektabilitas tertinggi, yakni mencapai 14,3 persen, dalam simulasi 24 nama bersifat semi-terbuka. Berikutnya, dalam simulasi pilpres, ketika Erick disandingkan dengan Ganjar dan Prabowo, hasil survei LSI itu menunjukkan ketua umum PSSI itu mampu memberikan kemenangan bagi kedua bakal capres tersebut.

Ketika Erick mendampingi Ganjar, dalam simulasi pilpres, pasangan itu meraih elektabilitas 34 persen mengungguli pasangan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar serta pasangan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Selanjutnya, dalam simulasi pilpres yang menyandingkan Erick dengan Prabowo, pasangan itu juga unggul meraih elektabilitas 34,8 persen atas pasangan Ganjar dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta pasangan Anies dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sukri pun menilai apabila tidak ada perubahan pola politik, maka kemungkinan tidak akan ada perubahan signifikan terhadap kandidat bakal capres yang saat ini mengerucut pada tiga nama, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies. “Tinggal parpol koalisi yang akan menentukan cawapres,” tambah Sukri.

Dia menilai hasil survei LSI menjadi salah satu parameter bagi koalisi partai politik untuk mencari kombinasi bakal capres-cawapres yang berpotensi memenangi Pilpres 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button