News

PWI Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro Tahun Ini

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kembali menyelenggarakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun ini, dengan mengusung tema ‘Merawat Kebangsaan dan Demokrasi’ yang diangkat dari kutipan tokoh jurnalistik Adinegoro pada tahun 1953.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, tema tersebut diangkat karena sangat relevan dengan persoalan bangsa hingga saat ini.

“Merawat kebangsaan dan demokrasi jangan diartikan selalu berkaitan dengan politik. Seorang jurnalis bisa menjadikan tema besar tersebut dari segala sisi kehidupan. Bisa juga dikaitkan dengan bidang lain, termasuk juga budaya dan human interest,” kata Atal melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Tahun ini, Anugerah Jurnalistik Adinegoro akan memberikan penghargaan pada tujuh kategori yakni Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk Media Cetak, Media Siber, Media Televisi, dan Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk Media Radio, serta Karya Foto Jurnalistik untuk Media Cetak dan Media Siber, Karya Karikatur Opini untuk Media Cetak dan Media Siber, dan Karya Jurnalistik Video Media Sosial.

Sebagai catatan, karya untuk liputan berkedalaman baik media cetak, siber, televisi, radio, maupun video media sosial, bukan merupakan karya bersambung atau berseri.

Para peserta akan dinilai berdasarkan karya yang sudah dipublikasikan pada periode 1 Desember 2022 hingga 30 November 2023.

Adapun pengiriman karya dibuka pada 1 Oktober-30 November 2023, sedangkan penjurian akan berlangsung pada bulan Desember oleh dewan juri yang terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik.

Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 Rita Sri Hastuti mengatakan pemenang untuk setiap kategori akan mendapatkan hadiah sebesar Rp35 juta, naik dari hadiah tahun sebelumnya yakni Rp30 juta, dengan harapan dapat menjadi daya tarik bagi wartawan untuk mengirimkan karyanya.

“Kami harapkan kalangan jurnalis Indonesia berpartisipasi dan ikut serta dalam penghargaan bergengsi ini tanpa melupakan kode etik jurnalistik,” kata Rita.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button