KanalNews

Yakin Menang di Muktamar PBNU, Gus Yahya Kunci 447 Dukungan

KH Yahya Cholil Staquf, atau Gus Yahya menyebut mayoritas muktamirin ingin wajah baru di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Banyak diantara muktamirin yang secara implisit, memberikan tanggapan mereka dengan menyebut harapan kepada pengurus baru. Harapan kepada pemegang estafet selanjutnya dan seterusnya, itu bahasa-bahasa yang mereka sampaikan,” kata Gus Yahya di sela Muktamar PBNU, Bandarlampung, Kamis (23/12/2021).

Menurutnya, hal tersebut menjadi semacam ekspresi bahwa para muktamirin sebenarnya menyambut baik tawaran- tawaran yang selama ini telah diskusikan oleh dirinya bersama mereka.

Putra Almarhum Kiayi Chilil Bisri ini pun mengklaim telah menyegel dukungan dari 447 PWNU dan PCNU se-Indonesia. Semuanya telah berikrar dan menyatakan akan berjalan bersama-sama Gus Yahya.

“447 PWNU dan PCNU ini adalah mereka yang bersungguh-sungguh, jujur dan terus terang menyatakan ikut bersama-sama dengan saya untuk mulai Muktamar ini sampai dengan sekurang-kurangnya satu periode atau lima tahun ke depan,” kata dia.

KH Yahya Cholil Staquf pun, menyebutkan, apabila terpilih menjadi Ketua Umum PBNU, dirinya memiliki visi menghidupkan “Gus Dur” dalam artian Nahdlatul Ulama sebagai organisasi bisa berfungsi dan dirasakan oleh beragam suku agama kehadirannya sebagaimana dulu.

“Visi saya dalam NU 5 tahun ke depan ini bisa dinyatakan dengan singkat yaitu menghidupkan (perjuangan) Gus Dur, karena ini masih relevan sekarang, dan akan sangat relevan masih akan sangat relevan terus sampai pada jangka waktu yang lama ke masa depan dengan visi-visi besar Gus Dur’ dan dengan kinerjanya yang luar biasa,” kata dia.

Terkait Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang telah disampaikan oleh Ketua Umum PBNU, ia mengatakan bahwa banyak hal menarik dan sejumlah prestasi yang dicapai. “Alhamdulillah baru saja tadi kita menyelesaikan satu tahapan yang penting di dalam Muktamar ini yaitu laporan pertanggungjawaban PBNU. Dan para muktamirin menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban tersebut,” kata dia.

Namun demikian, lanjut KH Yahya Cholil Staquf, terdapat sejumlah penanggap juga yang memberikan catatan pada LPJ PBNU yang diantaranya penguatan komunikasi struktural PBNU, PWNU, PCNU dan kebutuhan konsolidasi program struktural sehingga setiap elemen organisasi bisa bergerak bersinergi, terkonsolidasi dengan irama yang dan suara yang sama.

“Catatan tersebut yang disampaikan oleh muktamirin ini adalah hal-hal yang saya sudah pernah dengar saat berkeliling mendatangi PWNU, PCNU, dalam dua sampai tiga bulan untuk mendengarkan pandangan dan keluhan mereka,” ujarnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button