Hangout

Menteri PPPA: Literasi Digital Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan Gender Berbasis Online

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan kasus kekerasan gender berbasis online masih sering ditemukan. Tak jarang ditemukan pula terdapat kesenjangan ketika perempuan atau anak-anak mengakses sebuah informasi.

Oleh karena itu, tutur Bintang, pemahaman terkait literasi digital punya peranan penting dalam melindungi perempuan dan anak dari ancaman kriminal serta bahaya di media sosial.

“Perempuan yang memiliki literasi digital akan mampu melindungi diri sendiri di dalam dunia digital dan masa depan, termasuk melindungi anak-anaknya dalam berselancar pada dunia digital, di media sosial,” kata Bintang pada Peluncuran Kanal Perempuan dan Anak di RRI Play Go di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Bintang menjelaskan, saat ini KemenPPPA mendorong perempuan Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dan pada saat yang sama membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi diri tetap aman dan bebas dari ancaman kriminal di dunia digital.

Salah satu upaya yang disebutkan adalah mendirikan Rumah Pintar Sahabat Perempuan dan Anak, yang mengusung konsep high touch dan high technology. Inovasi terbaru yang pada hari ini dilakukan Kementerian PPPA guna meningkatkan edukasi soal dunia digital adalah membangun kerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) untuk memperluas penyebaran sejumlah topik pemberdayaan melalui integrasi Kanal Perempuan dan Anak ke dalam aplikasi RRI Play Go.

Konten yang disajikan di dalamnya berupa kesehatan dan perkembangan perempuan dan anak untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental perempuan dan anak, agar perempuan dapat menemukan dan berpartisipasi dalam berbagai komunitas perempuan, mencari bantuan dari organisasi kemasyarakatan, dan bertukar pikiran tentang berbagai topik di forum diskusi.

“Sinergi dan dukungan dari semua pihak merupakan kunci dalam menutup kesenjangan gender digital, dan mewujudkan perlindungan hak perempuan dan anak. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan literasi digital tentunya perempuan dan anak,” katanya.

Menurut dia, dengan kerja sama itu bisa meningkatkan keterlibatan perempuan dalam transformasi digital. Di sisi lain juga mengurangi penyebaran berita hoaks yang menyesatkan banyak perempuan dan anak.

“Kehadiran kanal bisa menjadi pendamping perempuan dan anak agar aman berselancar di dunia digital, meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak baik secara pribadi, sosial, pendidikan maupun finansial,” tutup dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button