Market

Kuartal I Ekonomi Tumbuh 5,03 Persen, Ekonom Sebut Belum Maksimal

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 sebesar 5,03 persen (year on year/yoy), masih di bawah kinerja ideal (underperformed), alias belum maksimal.

“Kan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut pada akhir 2022. Seharusnya, konsumsi rumah tangga bisa menyumbang PDB di atas 5 persen. Namun, nyatanya hanya 4,54 persen,” tutur Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Artinya, kata Bhima, masih ada penghambat utama bagi masyarakat untuk mengeluarkan uang. Ada upaya untuk menahan belanja. Salah satunya karena inflasi tinggi di kuartal I-2023. Diikuti kenaikan suku bunga pinjaman, dan ketidakpastian ekonomi global. “Masyarakat menengah atas akan lebih responsif dengan tahan belanja karena kondisi makro, sementara menengah bawah masih terjadi tekanan lapangan kerja,” ungkapnya.

Bagaimana dengan kinerja ekspor? Menurut catatan Bhima, ekspor melambat sebesar minus 5,4 persen ketimbang kuartal IV-2022. Ini perlu diwaspadai karena berpengaruh pada motor pertumbuhan sepanjang 2023.

“Tahun lalu ada bonanza komoditas disumbang dari CPO, batubara dan barang lainnya. Tahun ini seluruh pelaku usaha dan pemerintah harus mengantisipasi koreksi tajam harga komoditas ekspor. Kita perlu switch ke penguatan pasar domestik dan meningkatkan porsi ekspor manufaktur ke negara-negara alternatif,” tuturnya.

Untuk kuartal I-2023, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen secara tahunan (year on year/yoy). “Tren pertumbuhan ekonomi tahunan masih tumbuh pada level lima persen mendanakan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Ekonomi tercatat tinggi secara tahunan, karena seluruh lapangan usaha pada kuartal I 2023 ini tumbuh positif. Tertinggi ada sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 15,93 persen; akomodasi dan makan minum tumbuh 11,55 persen; dan jasa lainnya tumbuh 8,90 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button