Market

Garap Rafael yang Hartanya Rp56 M, Irjen Kemenkeu Jangan Main-main

Direktur Eksekutif Center Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengingatkan agar Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenkeu tidak main-main dalam menyelidiki kekayaan Rafael Alun Trisambodo, pegawai pajak yang kekayaannya tajir melintir.

“Sama Sri Mulyani, penguasa Kemenkeu, kekayaannya (Rafael) hanya selisih Rp2 miliar. Masih unggul Sri Mulyani sebesar Rp58 miliar. Kalau disandingkan dengan kekayaan bos pajak, dia menang telak. Karena kekayaan bos pajak hanyab Rp14,4 miliar. Nah itu harus ditelusuri darimana asalnya,” tutur Uchok, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Uchok menggugat perilaku Mario Dandy Satrio, putra Rafael yang belakangan diketahui sebagai pegawai eselon III DJP. Persisnya, dia menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.

Lewat akun Tiktok @mariodandys, Mario suka merilis video saat mengendarai kendaraan mahal. Yakni, Jeep Rubicon yang harganya lebih dari Rp1,8 miliar, serta moge Harley Davidson dari seri Street Glide yang dibanderol Rp1,2 miliar. Mario menunjukkan bagaimana kepiawaiannya mengendarai moge atau mobil mahal itu.

“Enak ya, jadi anak seorang pejabat pajak. Bisa begitu kaya dan bisa bawa dan pamer rubicom. Untuk itu, Irjen Kemenkau harus tuntas menelusuri Rubicon dan moge mewah itu. Asal muasal dari mana. Rasanya sulit masuk nalar saya, bisa beli kendaraan mewah itu dari gaji eselon II atau III DJP,” ungkapnya.

Seandainya terbukti ada yang tidak beres dari hasil penyelidikan Irjen Kemenkeu, kata Uchok, pelakunya harus ditindak tegas. “Proses dulu di internal kemenkau. Kalau terbukti hasil dari penyelewengan pajak atau pelanggartan hukum, ya harus dipecat. Selanjutnya aparat penegak hukum yang menindaklanjutinya,” kata Uchok.

Uchok setuju bahwa perilaku pegawai DJP seharusnya mengedepankan kesederhanaan. Bukan mentang-mentang bergaji besar lantas bisa bermewah-mewah. Apalagi ditunjukkan lewat media sosial. Hal itu, tentunya menyakiti hati rakyat. Yang selama ini selalu dikejar-kejar petugas pajak.

“Bayangkan saja, rakyat kecil diburu agar bayar pajak yang cukup berat bagi mereka. Sementara, ada oknum pegawai pajak yang terlibat suap atau penyelewengan lainnya. Mereka bisa atur-atur pajak asal bayar. Biasanya mereka sasar wajib pajak yang kakap-kakap. Ini kan sangat menyqakiti rasa keadilan,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button