News

Gelombang Dingin Hantam Afghanistan Tewaskan 70 Orang

Dilaporkan bahwa setidaknya 70 orang tewas akibat dampak dari gelombang dingin yang menghantam Afghanistan sejak pekan lalu.

Kementerian Pengelolaan Bencana Afghanistan melaporkan 70 orang tewas selama delapan hari terakhir imbas cuaca ekstrem. Mereka juga menyatakan 70.000 hewan ternak meninggal.

Sejak 10 Januari lalu, beberapa wilayah di Afghanistan seperti Kabul mengalami cuaca dingin ekstrem. Wilayah Ghor bahkan mencatat rekor dengan minus 33 derajat Celsius dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan video dan gambar yang beredar di media sosial, jalan-jalan di sejumlah kota dan di provinsi selatan Afghanistan tertutup salju.

“Musim dingin ini merupakan yang terdingin dalam beberapa tahun terakhir,” kata Kepala Badan Meteorologi Afghanistan Mohammad Nasim Muradi, seperti dilansir AFP, Rabu (18/1/2023).

“Kami menduga gelombang dingin akan terus berlanjut beberapa pekan mendatang,” ujarnya lagi.

Di sejumlah kota, bagi keluarga yang mampu mereka menghangatkan diri menggunakan pemanas ruangan. Sementara itu, di pedesaan keluarga tuna wisma tampak berkumpul di depan api unggun untuk menangkal dingin.

Musim dingin di Afghanistan merupakan kali kedua sejak negara itu kembali dikuasai Taliban. Kelompok ini berhasil menduduki kantor presiden pada Agustus 2021 lalu.

Berdasarkan data lembaga bantuan kemanusiaan, lebih dari 19 juta warga Afghanistan menghadapi kelaparan di musim dingin. Sebanyak 4 juta anak-anak juga mengalami malnutrisi.

Sejak di bawah kendali Taliban, Afghanistan mengalami krisis ekonomi. Banyak komunitas internasional pikir-pikir menggelontorkan bantuan ke negara itu. Terlebih, Taliban dianggap melanggar janji karena tetap menerapkan aturan yang konservatif, terutama terhadap perempuan.

Di masa-masa awal menduduki Kabul pada 2021, Taliban bersumpah akan menciptakan pemerintah yang moderat dan memprioritaskan keamanan bagi warganya. Namun seiring berjalannya waktu, janji mereka tidak terwujud.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button