Market

Gelontorkan Rp300 Miliar untuk Atasi Tailing, Freeport Merasa Sudah Aman

Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (Freeport/PTFI), Clayton Allen Wenas alias Tony Wenas, mengaku telah menggelontorkan dana lebih dari Rp300 miliar untuk menangani masalah lingkungan. Termasuk mengatasi limbah tailing di Mimika yang disebut-sebut biang kerok pencemaran sungai.

Sedari awal, kata Tony, Freeport memiliki program untuk mengatasi dan menangani masalah tailing. Program tersebut bukan hanya menjangkau daerah di sekitar operasi pertambangan Freeport. Namun daerah lain yang terkena imbasnya juga, menikmatinya. “Hampir seluruh Kabupaten Mimika itu terjangkau oleh program-program PT Freeport Indonesia,” kata Tony di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Tony menyebutkan, penyampaian program penanganan tailing Freeport, sudah mencakup sekurang-kurangnya 2.000 masyarakat yang berada di daerah Mimika. Dana yang dikeluarkan pun mencapai lebih dari Rp300 miliar, untuk membangun pusat layanan kesehatan dan banyak lagi lainnya.  

“Ada bantuan motor tempel, pabrik es dibangun. Ada perkebunan kelapa lebih dari 500 hektare, serta perkebunan sagu lebih dari 100 hektare, dan perkebunan coklat,” jelas Tony.

Intinya, Tony menegaskan, Freeport selalu proaktif mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui anggota dewan, khususnya Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI. Termasuk kajian Freeport tekait pendangkalan akibat proses pembuangan tailing. “Jadi ada banyak program yang kita lakukan untuk memitigasi supaya keberlanjutan dari masyarakat disitu bisa terus terjadi, demikian yang bisa saya sampaikan,” ujarnya.

Sementara, Ketua Komite II DPD RI, Yorrys Raweyai mengaku banyak menerima keluhan dan laporan dari masyarakat Papua yang terdampak limbah tailing Freeport.

Sehingga pihaknya menyatakan akan segera mencari solusi dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Salah satunya dengan mengadvokasi masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda).

“Tanggal 19 lalu kami melakukan tim advokasi ketemu dengan masyarakat dan Pemda. Setelah dari situ kita coba untuk mencari solusi yang terbaik sesuai dengan komitmen DPD hadir sebagai solusi bukan sebagai pemantik,” kata Yorrys yang dikenal sebagai politisi senior Partai Golkar itu. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button