Market

Gibran Sebut Lahan dan Anak Muda Kota Solo Tak Mendukung Program Smart Farming


Wali Kota Solo yang juga calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menggebu-gebu jelaskan soal smart farming, atau pertanian berkonsep digital. Anehnya, Gibran menyebut Solo tak cocok untuk program tersebut.

Hal itu disampaikan Gibran saat acara Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Solo Tahun 2025-2045 di Hotel Paragon, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024). Melalui smart farming ini, petani akan menikmati banyak keuntungan. Yakni lebih efisien dalam menggarap lahan serta produksinya melonjak tajam.

Namun, saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (5/1/2024), Gibran justru menyebut daerahnya tidak cocok untuk smart farming. Alasannya, Kota Solo tidak punya lahan pertanian yang luas. Serta anak mudanya kurang tertarik menjadi petani.  “Belum, di Solo kan belum ada lahan pertanian,” kata Gibran, dikutip dari InilahJateng.

Namun demikian, Gibran mengaku terus mensosialisasikan konsep smart farming ke petani dari berbagai daerah, di luar Kota Solo. Tentu saja, saat dirinya berkampanye sebagai cawapres. “Kemarin di Sragen dan Klaten saya sampaikan terus kalau ketemu petani-petani, tapi itu nanti lain kali kita bahas ya,” ucapnya.

Lalu apa sumbangsih Kota Solo terhadap program smart farming yang dicetuskannya itu? Seperti biasanya, pendek saja jawaban Gibran. Sumber daya manusia alias SDM. “Kita menyediakan SDM-nya saja,” tandasnya.

Sebelumnya, Gibran ingin agar anak-anak muda di Kota Solo dapat menyumbangkan ide-ide kreatifnya dan inovasinya. 
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button