Khofifah Indar Parawansa adalah gabungan dari energi gerak, energi dedikasi, dan energi perubahan. Di samping talenta dan proses pendidikannya, Khofifah besar karena keyakinannya. Keyakinannya berdasarkan sandaran agama. Khofifah, di samping rasionalitas dan kecerdikannya, ia adalah pemimpin yang memiliki naluri, intuisi dan menjunjung tinggi spiritualitas dalam makna semua yang ia perbuat bersandarkan pada keyakinan agama.
Khofifah adalah kesinambungan dari energi pemimpin besar. Salah satu sosok yang pesan-pesan pribadinya sangat Khofifah perhatikan adalah sosok Ketua Umum PBNU, cucu pendiri NU sekaligus Presiden RI ke-4, yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dari Gus Dur, Khofifah yang kini menjadi Ketua PBNU masa khidmah 2022-2027 pertama dari perempuan itu memupuk rasa kemanusiaan dan ketangguhan serta keikhlasan perjuangan. Gus Dur telah mengajarkan secara langsung bagaimana mengelola hati untuk berjuang bahkan wirid-wirid dan tindakan yang ikut memoles kepribadian Khofifah, menjadikannya begitu tangguh di tengah pancaroba dan maju dalam kemudahan maupun dalam kesulitan.
Tokoh-tokoh nasional banyak yang telah mengasah falsafah hidup dan spirit perjuangannya. Salah satu tokoh nasional dari NU yang juga berpengaruh dalam diri Khofifah adalah pengasuh Pesantren Al Hikam Malang, yaitu KH. Hasyim Muzadi, KH. Maimun Zubair, Tuan Guru Turmudzi dari NTB, KH. Abdul Munif dari Semarang, KH Asmuni (Guru Danau) dari Kalimantan Selatan.
Sanad kepemimpinan
Dari para guru itu sekaligus gelora spiritualnya Khofifah menjadi sosok yang tangguh. Proses politik yang ia alami tak hanya membuat tangguh, tetapi bekerja dengan penuh keyakinan dan pede. Salah satu kelebihan Khofifah dibanding tokoh lain adalah bahwa dia juga ulung dalam ceramah dan pidatonya, sistematis kata katanya, serta runut jalan pikirannya.
Seperti halnya KH. Hasyim Muzadi, pidato dan kuliah umum Khofifah sangat mudah dipahami. Khofifah meraih simpati, dukungan dan capaian yang tinggi di ranah sosial politik, serta dukungan publik salah satunya karena karomahnya di dalam panggung dan forum-forum pertemuan, baik panggung terbatas maupun dalam kerumunan masa, baik audiens akademik maupun campuran para ulama, cendekiawan kampus, profesional muda, tokoh-tokoh organisasi profesi, sampai orang-orang awam. Karomah ceramah dan daya tarik Khofifah ini bahkan menyedot sangat banyak masa dari kalangan kota sampai desa.
Tentu, Khofifah memiliki jalan riyadhoh-nya sendiri yang tak banyak orang tahu. Keseharian Khofifah banyak diisi oleh kegiatan bacaan dzikir bi sirri, bacaan berbagai shalawat, bacaan doa hasil dari ijazah para ulama, bacaan ayat-ayat dan surah penting dalam Alquran, sholat malam, cinta fuqara-masakin, dan menyayangi anak yatim, banyak memberi pada orang yang tak berdaya dan menghindarkan diri dari kemewahan.
Maka tak kaget kalau sekarang ia mendorong anak buahnya untuk mengawali acara dengan santunan dan bacaan salawat sebagai ikhtiar terdalam yang penting untuk mencapai kelancaran dan keselamatan.
Khofifah kini tercatat sebagai perempuan pertama yang menjadi gubernur di Jawa Timur. Pencapaian itu sepertinya bukan akhir perjalanan karier politiknya di pentas politik nasional.
Asa menuju Istana
Ketum PP Muslimat NU 4 periode ini dalam beberapa lembaga survei, selalu masuk radar capres dan cawapres. Meski secara matematis, nama Khofifah masih kuat untuk bisa memenangkan Pilkada 2024 mendatang ketimbang maju menjadi capres atau cawapres.
Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W. Oetomo mengungkapkan analisisnya, bahwa bukan soal menjerumuskan atau tidak menjerumuskan. Tetapi, Jawa Timur saat ini sudah menjadi parameter politik nasional. Jawa Timur juga tolak ukur sebagai jumlah pemilih terbesar kedua setelah Jawa Barat. Sangat menentukan untuk Pilpres mendatang.
“Bu Khofifah ini punya keunggulan yang tidak dimiliki tokoh lainnya yang beredar saat ini. Apalagi bila merunut tokoh perempuan, hanya ada nama bu Khofifah dan satunya Puan. Poin plusnya, bu Khofifah menjadi representasi NU yang dikenal militan,” kata Mochtar mengutip Surabayapagi, Jumat (28/10/2022).
Senada dengan Mochtar, Andri Arianto, pengamat politik UINSA, juga menyebut, peluang Khofifah untuk dimajukan cawapres dalam konstestasi Pilpres 2024 cukup terbuka.
“Karena, berkaca pada pilpres terakhir, posisi suara Jatim memang menentukan, maka para capres mendatang mencari sosok yang bisa memenangkan suara di Jatim,” kata Andri.
Memimpin dengan falsafah
Dalam teori manajemen strategis, ada istilah “mengarahkan biduk sambil mengayuh”, adalah salah satu kata yang bisa menggambarkan keadaan situasi di mana landasan dasar organisasi belum dapat sempurna mapan. Di Pemprov Jatim Khofifah harus berjalan dalam arus yang besar dengan terpaan angin lingkungan luar yang berhembus cukup kencang. Angin itu tidak semata-mata jalan sesuai arus air, tetapi juga kadang melawan arus baru yang diinginkan Gubernur terpilih.
Ketika dilantik Februari 2019, posisi dan arah anggaran APBD dan program-program utama Pemprov sudah given. Ini tentu sedikit membutuhkan kerja keras untuk menyelaraskan dengan janji-janji kampanye dan Nawa Bhakti Satya Khofifah Emil pasangannya yang juga harus dimulai saat itu. Dalam situasi yang demikian, Gubernur Khofifah Indar Parawansa berjalan bak nakhoda perahu, strategi yang dilakukan adalah meneruskan kapal berjalan dan menyesuaikan rutenya sambil terus mengayuh, ini yang disebut dalam manajemen perubahan adalah steering wheel.
Ibu dari 4 orang anak ini adalah seorang pemimpin perubahan yang patut jadi teladan para anak muda untuk berpolitik. Standar kinerja yang cepat dan berkualitas diberlakukan di bidang pelayanan administrasi, semua Surat dinas dan surat audiensi serta surat-surat lain yang jumlahnya ratusan tak ada yang boleh berlama-lama di atas mejanya, tak boleh ada surat berlama-lama menginap. Termasuk hal-hal yang bermasalah dan tidak compliance dengan tugas fungsi pemerintah dilayani cepat.
Untuk tantangan dan amanah tugas yang harus tuntas, Ia menjalankan roda pemerintahannya hampir tanpa jeda. Kalau dalam ilmu matematika, Khofifah itu volume kerjanya tinggi gabungan antara panjang, lebar, dan dalam. Panjang makna waktu kerja dan durasinya lama. Daya jelajahnya luas karena meng-cover hampir semua wilayah geografis dan wilayah sektor pembangunan. Dalam, maksudnya bekerja lebih total. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini dalam beberapa kesempatan sering mengatakan “ini harus output-nya dan outcome jelas terasa”, “jangan hanya kerja sepyur sepyur seperti gerimis yang tak kuat hasilnya”.
Penggerak
Di masa pendemi COVID-19, Perempuan kelahiran 19 Mei 1965 itu meraih dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Dua penghargaan itu diberikan untuk Nuzulul Quran 1441 H secara daring pertama di dunia. Lalu Khotmil Quran Kubro secara daring terbanyak di dunia. Dia dinilai sukses menyelenggarakan acara itu di tengah situasi pandemi COVID-19. Penghargaan lainnya ia dinobatkan tokoh Penggerak Koperasi Utama Tahun 2022. Ia juga dinilai sebagai faktor utama di balik kemenangan Pemprov Jatim jadi Juara Umum Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional XXIX Tahun 2022 di Provinsi Kalimantan Selatan. Tak hanya itu kedekatannya dengan insan media juga membuatnya mendapatkan penghargaan Persatuan Wartawan Indonesia Jatim yakni PWI Special Award.
Figur Khofifah dikenal di Kementerian Sosial maupun di Pemprov Jatim sebagai sosok yang cekatan dengan kerja gerak cepat. Khofifah adalah energi kerja bagi lingkungan dan anak buahnya. Semangat kerja dan energi Khofifah lama-lama diketahui banyak orang di lingkungan pemerintahan provinsi. Khofifah adalah perempuan tangguh dengan lillahi bekerja dengan hati serta endurance tinggi. Khofifah adalah perubahan suasana.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)