Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Begini Gejala Seseorang Terkena Masalah Kesehatan Mental

Menjaga kesehatan fisik bisa dibilang sama pentingnya dengan menjaga kesehatan mental. 

Keduanya wajib mendapat perhatian karena dampaknya bisa fatal, bahkan berujung kematian. Lantas bagaimana gejalanya?

Di momentum peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada Selasa (10/10/2023), kesehatan mental patut menjadi perhatian semua kalangan masyarakat.

Praktisi kesehatan masyarakat, sekaligus dokter dari Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan, Arundhati Nugrahaning Aji mengungkapkan pentingnya masyarakat mengenali gejala dari gangguan kesehatan mental.

Secara garis besar ada dua bentuk gejala seseorang terkena gangguan mental, pertama mulai dari distres yang kemudian berujung pada disfungsi dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Distres kata Arun menyangkut kondisi seseorang yang tidak mampu menghadapi sebuah tekanan.

“Kalau distresnya sendiri adalah emosi, perasaan, pikiran, kondisi atau perilaku yang enggak menyenangkan ketika seseorang itu enggak mampu menghadapi tekanan. Misalnya dia merasa gagal atau tidak mampu menyesuaikan diri dengan stressor yang ada di sekitarnya,” ucap Arun dalam Talkshow yang diinisiasi oleh Kemenkes RI, dikutip Selasa (10/10/2023).

Kondisi itu lanjut dia membuat seseorang terkesan merasa sedih, takut, marah, tidak berdaya, tidak punya harapan, lepas kendali, depresi, cemas atau panik dan sebagainya. Semua kondisi itu muncul dalam porsi yang berlebihan.

Setelah gejal itu mencuat, seseorang biasanya akan mengalami kondisi disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya sengsara dan menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti di sekolah, tempat kerja, atau dalam hubungan.

“Jadi gangguan fungsi pada tingkatan orang tersebut misalnya dia jadi gangguan membangun dan mempertahankan relasi misalnya. Akibat itu lalu dia jadi gangguan belajar atau gangguan dalam bekerja,” pungkas Arun.