Hangout

Hati-hati Cacar Monyet Mirip Penyakit Kelamin

Penyakit cacar monyet atau monkeypox sudah menjadi kekhawatiran banyak negara. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melaporkan sebanyak 39 kasus suspek cacar monyet. Kewaspadaan menjadi keharusan apalagi penyakit ini mirip penyakit kelamin dan bisa menyebar melalui kontak seksual.

Hingga saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mencatat sebanyak 48.844 kasus cacar monyet yang tersebar di 99 negara. Sedangkan di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melaporkan sebanyak 39 kasus cacar monyet yang terdiri dari 38 kasus discarded atau disisihkan dan satu kasus lainnya yang telah dikonfirmasi positif.

Pasien pertama di Indonesia merupakan pria berusia 27 tahun tinggal di DKI Jakarta dan sempat melakukan perjalanan ke luar negeri.

Kita tahu bahwa cacar monyet telah ada dari setengah abad lalu dan endemik di beberapa bagian Afrika tengah dan barat. Penyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis, yang berarti dapat menyebar dari hewan ke manusia. Contohnya termasuk dicakar oleh hewan yang terinfeksi atau memakan daging dari hewan yang terinfeksi.

Para ahli meyakini bahwa virus cacar monyet menyebar lewat kontak kulit atau kontak dekat antarmanusia. Namun kini ternyata tak hanya dengan kontak kulit, penyakit ini juga bisa menyebar secara seksual. Hal ini berdasarkan temuan bahwa DNA virus cacar monyet terdapat dalam cairan sperma pasien.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini terus melakukan penelitian untuk melihat kemungkinan apakah cacar monyet bisa ditularkan secara seksual. WHO mempresentasikan data yang menyebutkan hasil penelitian terhadap lebih dari 3.900 orang yang terinfeksi cacar monyet. Badan tersebut menemukan bahwa sekitar 90 persen dari mereka tertular penyakit tersebut melalui hubungan seksual.

Sementara itu, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, para peneliti di Queen Mary University of London menganalisis catatan sekitar 500 kasus cacar monyet di 16 negara selama wabah ini.

Dalam 95 persen kasus, orang paling mungkin tertular virus melalui kontak seksual. Sementara lebih dari 70 persen orang memiliki lesi pada atau di sekitar alat kelamin atau anus mereka. Lesi di lokasi tersebut menunjukkan kontak di wilayah itu dan menyebar melalui hubungan seksual.

Masuk akal memang jika penyakit ini menyebar melalui transmisi seksual. Cacar monyet menyebabkan lesi pada kulit atau selaput lendir –yaitu lapisan lembab di dalam rongga tubuh, seperti mulut, hidung, dan anus. Lesi tersebut diisi dengan virus menular. Ketika lesi bergesekan dengan kulit atau selaput lendir orang lain, virus kemudian dapat menular.

Artinya, hubungan seksual adalah cara yang efisien untuk menularkan cacar monyet. Dokter spesialis penyakit menular Universitas Texas di Galveston, Susan McLellan mengatakan aktivitas seksual bisa menjadi sarana penyebaran virus ini. “Anda sering bergesekan kulit bersama-sama. Dan seringkali kulit dengan folikel rambut, yang juga merupakan jalan masuk virus,” katanya, mengutip npr.org.

Penularan Seksual Vs Nonseksual

Mana yang lebih berisiko tertular virus monkeypox, kontak seksual atau nonseksual? Masih banyak terjadi kebingungan soal penyebaran virus secara nonseksual. Ternyata rute penularan nonseksual sangat jarang terjadi di tempat umum. Kalaupun itu terjadi, kemungkinan besar ketika Anda tinggal dengan orang yang terinfeksi.

“Selama wabah ini, mungkin akan ada setidaknya satu kasus acak di mana seseorang mendapatkannya di bus. Tapi, Anda tahu, itu akan sangat jarang, mungkin lebih kecil kemungkinannya daripada tertabrak bus itu,” kata McLellan.

Virus tidak menyebar dengan baik melalui rute nonseksual ini, data menunjukkan. Misalnya, pada wabah saat ini, hanya sekitar 0,2 persen orang yang terinfeksi telah tertular virus dari permukaan yang terkontaminasi, demikian menurut laporan WHO.

Secara umum, untuk tertular virus melalui rute nonseksual, Anda mungkin perlu terpapar virus dalam waktu lama atau terpapar virus dalam jumlah besar, kata spesialis penyakit menular University of California, San Francisco, Dr. Peter Chin-Hong.

Kemungkinan perlu berjam-jam menyentuh virus di permukaan atau menghirup partikel untuk terinfeksi. Atau Anda harus menggosok kuat-kuat kulit atau selaput lendir orang lain. “Anda harus menyikatnya, seperti sikat gosok, untuk kemudian membuat goresan di kulit Anda yang bisa dimasuki monkeypox,” jelas Chin-Hong.

Bahkan jika Anda hidup dengan orang yang terinfeksi cacar monyet, risiko terkena penyakit ini sangat rendah, kata ahli biologi Joseph Osmundson. Data awal, dengan jumlah kasus yang sedikit, ditemukan bahwa peluang penularan cacar monyet ke anggota rumah tangga, bukan melalui hubungan seks, hanya sekitar 0,6 persen.

Cacar Monyet Termasuk PMS?

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan infeksi atau penyakit yang terutama menyebar melalui kontak seksual. Penyakit ini bisa menyebar melalui bakteri atau virus, termasuk klamidia, gonore, herpes, dan HIV. PMS dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti air mani, darah, atau cairan vagina atau melalui kontak kulit ke kulit.

Robert L. Murphy, MD, seorang profesor kedokteran di Northwestern University yang mengkhususkan diri pada penyakit menular, mengatakan virus yang menyebabkan monkeypox memang tengah menyebar sebagian besar secara seksual di Amerika Serikat.

Tetapi penularan seksual tidak berarti infeksi ini memenuhi syarat sebagai PMS. Selain itu, penyakit ini dapat menyebar melalui bentuk kontak langsung lainnya, baik kulit ke kulit atau melalui media lain yang sudah terpapar virus.

Anu Hazra, MD, asisten profesor kedokteran di University of Chicago yang berspesialisasi dalam penyakit menular, mengutip Verywell mengatakan bahwa meskipun dia ragu untuk mengklasifikasikan monkeypox secara ketat sebagai PMS, ada data yang mendukung fakta bahwa wabah monkeypox saat ini ditularkan secara seksual.

“Kami melihat tingkat DNA cacar monyet dalam air mani orang, di rektum mereka. Yang ingin saya katakan adalah bahwa cacar monyet dapat menyebar dengan berbagai cara, dan transmisi seksual adalah salah satunya,” kata Hazra.

“Kami tidak menganggap COVID sebagai IMS, meskipun jika Anda berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki COVID, Anda kemungkinan akan terinfeksi COVID,” tambah Hazra.

Terlepas termasuk PMS atau bukan, yang jelas cacar monyet sebagian besar beredar melalui kontak seksual terutama yang banyak terjadi adalah antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Sehingga penting untuk melakukan upaya pencegahan dan pengobatan, serta pemahaman risiko.

Di Indonesia Pasien Cacar Monyet Tes PMS

Mengingat kemiripan penyakit cacar monyet dan PMS, ternyata Indonesia sudah melakukan antisipasi. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Hanny Nilasari menerangkan bahwa pemeriksaan penyakit sifilis menjadi salah satu tes yang akan dijalani oleh pasien suspek monkeypox alias cacar monyet. Hal tersebut dilakukan karena kedua penyakit ini memiliki karakteristik gejala yang hampir serupa.

Hanny menuturkan bahwa pemeriksaan terhadap penyakit sifilis diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam tata laksana pemeriksaan cacar monyet. “Kedua tes baik cacar monyet dan sifilis akan dilakukan jika ditemukan lesi pada alat genital. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan kasus tersebut menjadi jenis dari penyakit kelamin saja,” terang Hanny, Selasa (30/8/2022).

Kendati demikian, ia menerangkan sifilis merupakan jenis penyakit yang harus dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium. Menurutnya, penyakit ini akan sulit jika hanya didiagnosis secara klinis. “Sulit untuk hanya didiagnosis secara klinis saja tetapi juga harus dengan bantuan tes serologi untuk sifilis. Itu akan sangat membantu,” ucap Hanny.

Yang jelas apapun penyakitnya, tetaplah menjalani hidup sehat, dengan asupan gizi seimbang, beolahraga secara rutin serta bergaya hidup sehat. Jaga kebersihan dan lindung diri dari kontak dengan siapapun yang berpotensi menularkan penyakit sebagai langkah prefentif.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button