News

Hensat: Publik Akan Langsung Bereaksi Negatif terhadap Kecurangan Pemilu

Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan masyarakat akan langsung bereaksi negatif terhadap kecurangan yang terjadi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kita berdoa memang selain pemilu jujur dan adil, masyarakat juga dapat menggunakan akal sehat,” kata Hendri Satrio yang akrab disapa Hensat dalam acara “Hensat Bicara” di Kantor Lembaga Survei KedaiKopi, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Hensat menekankan bahwa penyelenggara negara harus membuktikan bahwa mereka bisa netral saat pemimpin atau anggota keluarganya turut dalam Pemilu 2024.

“Harusnya bisa. Pada siapa kita bersandar? KPU, Bawaslu, DKPP, peserta pemilu, parpol, dan tentu saja calon-calon pemimpin kita, calon presiden/wakil presiden yang sudah dapat nomor urut,” ujar Hensat.

Ia optimistis Pemilu 2024 bisa berjalan bebas, jujur, dan adil sampai akhir sehingga kepercayaan masyarakat pada negara tetap kuat.

Selain itu, Hensat berharap agar calon presiden/wakil presiden tidak menjadikan pembagian sembako sebagai alat politik untuk mengubah keputusan masyarakat.

Menurut dia, dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei KedaiKopi, hanya 40 persen responden yang mengatakan akan menerima sembako dari peserta pemilu, lantas memilih pasangan calon yang memberikan sembako itu.

“Sebanyak 30 persen tidak mau menerima sembako dan 30 persen menerima tetapi tidak memilih pemberi,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button