Market

IHSG Loyo Respons Perang Rusia-Ukraina dan Pengetatan Moneter AS

Di tengah aksi beli oleh investor asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/3/2022) berakhir melemah. Pasar merespons berkecamuknya konflik Rusia-Ukrania dan membesarnya risiko pengetatan moneter secara agresif di AS.

IHSG ditutup melemah 34,02 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.918,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,52 poin atau 0,25 persen ke posisi 1.001,28.

“Indeks saham di Asia sore ini Selasa ditutup turun seiring masih berkecamuknya konflik antara Rusia dan Ukrania serta semakin besarnya risiko pengetatan kebijakan moneter secara agresif di AS,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Selasa (15/3/2022) sore.

Investor terus memantau pembicaraan antara Rusia dan Ukraina yang dapat meredakan konflik. Paling tidak ada tiga upaya terpisah yang sedang berlangsung untuk memulai negosiasi.

Upaya tersebut dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Israel Naftali Bennett, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, ditambah lagi dengan upaya teranyar dari Kanselir baru Jerman Olaf Scholz.

Namun semua upaya tersebut sejauh ini belum membuahkan hasil karena penolakan Presiden Vladimir Putin untuk melakukan negosiasi secara serius.

Penurunan indeks yang lebih dalam lagi dicegah oleh sentimen positif dari rilis data ekonomi Tiongkok yaitu penjualan ritel, industrial production dan fixed asset investment, yang keluar lebih baik dari ekspektasi.

Surplus Neraca Perdagangan Naik Tajam

Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia naik tajam pada Februari menjadi 3,82 miliar dolar AS dibandingkan 1,96 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Surplus tersebut adalah surplus neraca perdagangan terbesar sejak November 2021 di tengah kenaikan harga komoditas dan kuatnya permintaan global sebelum invasi Rusia ke Ukrania pada akhir Februari.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau namun melemah jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi di mana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 3,13 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,62 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing di seluruh pasar sebesar Rp3,13 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp2,73 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.468.491 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,75 miliar lembar saham senilai Rp18,1 triliun. Sebanyak 155 saham naik, 388 saham menurun, dan 137 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 38,63 poin atau 0,15 persen ke 25.346,48, indeks Hang Seng turun 1.116,58 poin atau 5,72 persen ke 18.415,08, dan Straits Times meningkat 4,01 poin atau 0,12 persen ke 3.236,04.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button