News

Indikator Politik: 34,8 Persen Publik Tak Percaya Pemilu Bebas Intervensi Penguasa


Indikator Politik menemukan beberapa catatan yang harus menjadi bahan evaluasi terkait penyelenggaraan Pemilu 2024. Peneliti Indikator Politik Hendro Prasetyo mengungkapkan cukup banyak publik yang menilai pesta demokrasit tidak berjalan secara jujur dan adil (jurdil).

“Kami tanya, seberapa percaya ibu/bapak bahwa pemilu 2024 bebas dari campur tangan penguasa? Kami menemukan, publik yang percaya 59,8 persen, dan tidak percaya 34,8 persen,” ucap Hendro secara virtual dalam rilis temuan survei nasional bertajuk ‘Evaluasi Publik Atas Pemilu 2024 dan Isu Terkini’, Rabu (28/2/2024).

Ia menegaskan angka 34,8 persen cukup besar dan harus menjadi tanggung jawab bagi penyelenggara pemilu, baik KPU, Bawaslu, maupun pemerintah. “Nah untuk itu KPU, Bawaslu dan pemerintah sendiri perlu memberikan respons terhadap ketidakpercayaan publik bahwa pemerintah tidak diintervensi,” ujarnya.

Meski begitu, secara umum masyarakat puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024, yakni 82 persen. “Kami juga menanyakan secara umum, seberapa jujur dan adil (jurdil) penyelenggaraan pemilu 2024? Yang menyatakan jurdil 79,3 persen, dan tidak jurdil 18 persen,” kata dia.

Selain itu, tutur dia, sebanyak 90 persen responden mengaku datang ke TPS dan di antaranya 91,8 persen merasa puas dengan kinerja KPPS. “Ini kelihatan bahwa kinerja KPPS kita cukup mendapat apresiasi di sini,” tutur Hendro.

Sebagai informasi, survei dilakukan periode 18-21 Februari. Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1.227 responden, dengan tingkat margin of error lebih kurang 2,9 persen.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button