Arena

Indonesia Berencana Ajukan Bidding Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Senior

Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 akan menjadi modal utama Indonesia untuk mengajukan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia tim senior.

“Kita sangat berharap pelaksanaan FIFA U-20 ini sukses. Karena kalau ini sukses, maka dapat menjadi modal yang besar buat Pak Erick (Thohir, Ketua Umum PSSI) dan teman-teman PSSI untuk bidding tuan rumah sepak bola senior,” ujar Menpora.

Mungkin anda suka

Menpora Amali meminta masyarakat Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang baik dengan menyiapkan pelayanan yang baik kepada para tamu yang datang, baik pemain maupun penggemar dan suporter. “Karena kita dikenal sebagai bangsa yang ramah, maka kita tunjukkan kita menerima tamu siapapun saja yang datang dari berbagai negara baik itu timnas maupun para pendukung, para suporter,” imbuhnya.

Menpora juga optimistis dengan kolaborasi dan kerja sama antara PSSI dan pemerintah yang terjalin dengan baik demi penyelenggaraan ajang kelas dunia itu agar berjalan sukses. “Jadi mudah-mudahan kolaborasi dan kerja sama antara PSSI dan pemerintah akan terajut dengan baik sehingga event ini akan sukses,” kata Menpora Amali.

Piala Dunia U-20 2023 akan dilaksanakan di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni. Dengan penyelenggaraan yang sukses, Indonesia berharap dapat meningkatkan reputasinya sebagai negara yang mampu mengadakan acara olahraga internasional dan berpeluang mengajukan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia tim senior di masa depan.

Sebelumnya menurut laporan The Guardian, Australia berencana mengajak Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Selain itu, beberapa negara Asia Tenggara juga siap bersama Indonesia untuk menjadi tuan rumah pada Piala Dunia edisi ke-25 sepanjang sejarah itu.

“Football Federation Australia mengonfirmasi bahwa telah melakukan pembicaraan dengan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tentang kemungkinan mengajukan tawaran bersama untuk Piala Dunia Fifa 2034,” kata FFA.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button