Hangout

Indonesia Masuki Gelombang Ketiga, Pintu Luar Negeri Malah Dibuka

Indonesia masuki gelombang ketiga penyebaran virus COVID-19 ditengah kebijakan pemerintah membuka pintu luar negeri.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menilai tren lonjakan menjadi pertanda Indonesia masuk gelombang ketiga COVID-19. Para pakar sebelumnya memperkirakan puncak kasus COVID-19 gelombang tiga bisa terjadi pertengahan Februari hingga akhir Maret, angka harian disebut bisa menyentuh 70 ribu kasus.

Meski kenaikan COVID signifikan, Prof Zubairi meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan.

Disisi lain, pemerintah memutuskan untuk membuka pintu masuk bagi kunjungan orang luar negeri. Di Bali contohnya, Singapura Airlanes akan membuka kembali penerbangan harian mulai tanggal 16 Februari.

Pemerintah juga memangkas lama karantina pelaku perjalanan luar negeri dari sebelumnya tujuh hari menjadi lima hari.

Mereka yang bisa menjalankan karantina lima hari hanya untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19, alias vaksinasi lengkap.

“Pemerintah ubah aturan karantina 7 hari jadi 5 hari dengan syarat WNI dan WNA yang masuk wajib vaksin lengkap,” ungkap Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan dalam konferensi pers, Senin (31/1/2022).

Kebijakan baru ini tak berlaku bagi PPLN yang baru mendapatkan satu dosis vaksin Covid-19. Untuk kelompok PPLN ini tetap harus menjalankan karantina selama tujuh hari.

Kebijakan baru ini berdasarkan adanya perubahan penyebaran varian Omicron di Indonesia. Awalnya penyebaran di dalam negeri berasal dari PPLN, namun akhirnya berubah menjadi transmisi lokal.

“Jadi butuh perubahan strategi karena transmisi lokal,” ungkapnya.

Luhut mengatakan, kebijakan baru karantina ini juga alasan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya pemerintah perlu mempertimbangkan alokasi (SDM) yang ada.

Misalnya Wisma Atlet yang tadinya tempat karantina, menjadi untuk isolasi terpusat COVID-19. “Menurunkan hari karantina ini untuk mempertimbangkan perlu alokasi sumber daya yang kita miliki,” ujar Luhut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button