Market

Inilah Saham-Saham Pilihan Jumat, 11 November 2022

Analis memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada Jumat (11/11/2022). Meski begitu, ada beberapa saham yang potensial cuan 5-10 persen. Inilah saham-saham pilihannya.

Pada perdagangan Kamis (10/11/2022), IHSG ditutup melemah tajam 103,247 poin (1,46%) ke posisi 6.966,837. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai intraday tertingginya di 7.021,606 atau melemah 48,478 dan terendahnya di 6.956,288 atau melemah 113,796 poin dari posisi pembukaan di angka negatif 7.016 dan hari sebelumnya di posisi 7.070.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) mengatakan, pelemahan tajam IHSG kemarin sejalan dengan kepanikan yang terjadi di bursa-bursa utama dunia di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tajam 1,95%.

“Indeks Nasdaq bahkan turun lebih dalam 2,48 persen dan S&P 500 turun sebesar 2,08 persen,” katanya kepada Inilah.com melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (10/11/2022) sore.

Pasar global, sambung dia, terpengaruh negatif oleh kepanikan pelaku pasar terkait pemilu paruh waktu di AS. “Pasar melihat uncertainty di pemilu AS. Pasar belum mengetahui pemenangnya apakah Partai Demokrat atau Republik,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada pergeseran di mana sebelumnya suatu negara bagian dimenangkan oleh Partai Demokrat, lalu sekarang dimenangkan oleh Partai Republik pasar khawatir akan terjadinya perubahan Undang-Undang dan kebijakan.

“Itu yang bisa menyebabkan ketidakpastian ke dalam pasar dan ketidakpastian bagi pelaku bisnis. Jadi, itu impact-nya. Karena itu terjadi market crash di sana dan berimbas negatif ke Indonesia,” ungkap dia.

Selain itu, Ukie melihat adanya penurunan tajam alias crash di pasar Kripto. Penurunan Bitcoin dalam tiga hari terakhir lebih dari 20%. Belum lagi dengan penurunan aset-aset Kripto lainnya. “Itu menunjukkan adanya perpindahan dana dari aset-aset kripto dan saham ke emas dan instrumen bond atau obligasi,” papar Ukie.

Pasalnya, sambung dia, baik kripto maupun saham, sama-sama masuk kategori aset berrisiko menengah dan tinggi. “Ini juga menjadi salah satu trigger market melemah tajam,” tuturnya.

Selain faktor sentiment regional, ia juga melihat adanya indikasi profit taking. Sebab, IHSG telah naik dari 6.900-an ke 7.100. “Kemudian, indeks mengalami profit taking dalam tiga hari terakhir. Profit taking terjadi pada saham-saham bluechip,” ungkap Ukie.

Arah IHSG Selanjutnya

Ukie melihat IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan. Sebab, penurunan IHSG kemarin mendapat dukungan dari volume jual yang tinggi. Hal itu terlihat dari penurunan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 2,6%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 0,85%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 0,5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 0,49%.

“Itu artinya, tak ada saham big caps yang menahan laju penurunan IHSG. Semuanya hampir rata minus, untuk saham-saham yang market cap-nya besar ya,” timpalnya.

Secara hitung-hitungan teknikal, sambung dia, support kuat IHSG berada di 6.900. Tapi, ada kemungkinan indeks turun menuju ke 6.850. “Mudah-mudahan enggak sampai ke situ ya,” tukasnya.

Di lain sisi, kata dia, resistance IHSG berada di 7.000 yang masih menjadi titik psikologis dan coba dipertahankan oleh pasar. “Ada peluang pasar mempertahankan IHSG di 7.000, sebelum mengalami kenaikan lebih lanjut. Tapi, kelihatannya itu agak berat. Mungkin 7.000 dulu baru kemudian 7.050,” papar dia.

Apalagi, menurutnya, pasar masih mengantisipasi kebijakan suku bunga tinggi dari Bank Sentral AS The Fed. “Ini juga yang memicu peralihan dari pasar modal ke pasar uang,” tuturnya.

Akan tetapi, Ukie menggarisbawahi, jika turun tajam langsung lebih dari 1% Jumat ini, IHSG berpeluang untuk mengalami technical rebound. “Hanya saja, peluang pelemahan Jumat lebih besar dibandingkan potensi penguatan. Ini berpeluang terjadi sampai nanti oversold (jenuh jual). Mungkin hari Jumat ini atau hari berikutnya, baru IHSG rebound,” ungkap dia.

Saham-Saham Pilihan

Di tengah situasi ini, Ukie merekomendasikan beberapa saham dari sektor yang telah mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir. “Yang bisa dicermati untuk buyback, di saham pertambangan dan perbankan,” kata dia.

Ia pun menyodorkan tiga saham:

  1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di mana trader bisa melakukan strong buy di Rp3.100.
  2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di mana pelaku pasar bisa masuk di level psikologis Rp3.000.
  3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Jika Jumat ini atau hari berikutnya masih turun, bisa siap-siap masuk di 4.250.

Menurutnya, setelah pelaku pasar masuk di entry level itu, profit taking dapat dilakukan dengan level gain sebesar 5% hingga 10%. “Sementara ini saya rekomendasikan tiga saham itu,” ucapnya.

Selebihnya, ia menyarankan pelaku pasar untuk jaga-jaga dengan saham-saham bluechip lainnya yang turun hingga oversold sebagai momentum untuk buyback. “Secara umum, sebaiknya hold atau wait and see menunggu bottom-nya market untuk masuk kembali ke pasar,” imbuhnya.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button