Arena

INILAHREWIND: Tragedi Kanjuruhan, Awan Kelabu Sepak Bola Indonesia

Tahun 2022, banyak peristiwa yang terjadi di tanah air yang menjadi perhatian khusus masyarakat dan pemerintah Indonesia. Salah satu peristiwa yang terjadi adalah Tragedi Kanjuruhan yang mencoreng sepak bola Indonesia.

Di tengah hiruk pikuk kemenangan Indonesia dari Kamboja pada ajang Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK, Senayan, Jakarta, Jumat (23/12/2022) kemarin sore, menyimpan duka tersendiri. Pertandingan itu menjadi laga sepak bola pertama di Indonesia yang dihadiri suporter setelah Tragedi Kanjuruhan.

Kisruh yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 menarik perhatian jagat dunia sepak bola.

Dengan jumlah 135 korban jiwa dan 300-an orang mendapat perawatan di rumah sakit, Indonesia kini berada di urutan kedua kerusuhan sepak bola dengan jumlah korban terbesar. Posisinya di bawah tragedi di Stadion Nasional di Lima, Peru, 24 Mei 1964, dengan 328 korban jiwa dan 500 cedera.

Tragedi Kanjuruhan menarik perhatian media nasional dan internasional. Belasungkawa mengalir dari berbagai pihak dan penjuru. Pertandingan sepak bola di banyak liga dunia mengheningkan cipta. Duka mendalam membumbung tinggi di mana-mana.

Keganasan gas air mata

Pembantaian di Stadion Kanjuruhan yang terjadi selepas laga yang dimenangi Persebaya dengan skor 3-2, polisi menghujani suporter Arema yang masuk ke lapangan dengan gas air mata—penggunaannya dilarang oleh Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA. Polisi juga menembakkan senjata kimia itu ke tribun selatan.

Asap yang menyakiti Aremania (pendukung Aremania) pun menyebar ke berbagai penjuru. Belakangan ketahuan, gas air mata itu telah kedaluwarsa.

Pemerintah Indonesia juga telah membentuk Tim Investigasi Gabungan Independen (TGIPF) untuk mengusut tuntas tragedi mengerikan yang banyak korban terkena asap pekat gas air mata di Pintu 3, 7, 9, 10, 12 dan 13 yang terkunci membuat mereka berdesakan hingga meninggal.

Pernyataan langsung Presiden Jokowi sampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD. Diketahui, Mahfud MD juga menjabat sebagai ketua tim. Pembentukan TGIPF itu mendapat legalisasi dengan penerbitan Keputusan Presiden tentang TGIF pada 4 Oktober 2022.

“Untuk mengungkap kasus atau peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Independen atau TGIPF,” ujar Presiden Jokowi pada Sabtu, 18 Oktober 2022 lalu.

Menyusul hasil penyelidikan dan temuan TGIPF juga membuat beberapa rekomendasi untuk mengusut masalah tersebut, di antaranya TGIPF meminta Ketua Umum PSSI dan Komite Eksekutif untuk mengundurkan diri.

Polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, (1/10/2022) (Foto: Antara)
Polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, (1/10/2022) (Foto: Antara)

TGIPF juga menyebutkan polisi menembakkan gas air mata secara membabi buta ke arah lapangan, tribun, hingga ke luar lapangan dalam tragedi Kanjuruhan. Dokumen yang sama juga menyebutkan korban yang mengalami luka-luka bisa mengalami dampak jangka panjang.

Hasil ini juga seperti yang dilaporkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 2 November 2022 yang diserahkan kepada Menko Polhukan itu, Komnas HAM menyimpulkan tembakan gas air mata sebanyak 45 kali ke arah tribun sebagai penyebab utama tragedi. Lontaran gas air mata oleh polisi membuat panik sekitar 40 ribu penonton di stadion yang daya tampung normalnya hanya 38 ribu orang itu.

Ajukan Somasi Terbuka, Aremania Minta Presiden Minta Maaf
Suporter sepak bola meletakkan bunga saat mengikuti doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022). (Foto: Antara)

Mereka berlari ke arah luar, namun pintu yang sempit menyebabkan terjadi saling dorong, saling impit, hingga ada yang terinjak, sesak napas, dan meninggal.

TGIPF juga menuntut pembinaan rutin bagi para atlet dan pemangku kepentingan sepak bola nasional.

Hasil Penyelidikan TGIPF

Selain itu, TGIPF berharap agar PSSI menyelenggarakan kongres luar biasa kepengurusan organisasi. PSSI juga diminta merevisi aturan dan regulasi keselamatannya. Selain PSSI, TGIPF juga meminta polisi terlibat dalam mengatur keamanan dunia sepak bola sesuai standar FIFA.

TGIPF Sebut PSSI Ogah Tanggung Jawab, Bela Diri dengan Pasal 3
PSSI, PT LIB, dan pemegang Hak Siar dipanggil TGIPF di Kemenko Polhukam (Foto: Inilah.com/Harris Muda)

Sejauh ini polisi telah menetapkan enam tersangka terkait Tragedi Kanjuruhan, yakni Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Hasdarman, Kepala Bagian Operasional Polres Malang Wahyu Setyo Pranoto, dan Kepala Satuan Samapta Polres Malang Ajun Komisaris Bambang Sidik Achmadi.

Penyidikan terhadap tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa juga melakukan otopsi terhadap jenazah dua korban Aremania.

Pernyataan tersebut Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jatim, Dr. Nabil Bahasan ungkapkan. Sedangkan jenazah yang mendapatkan otopsi pada Sabtu 5 November 2022 berinisial NDR 16 dan NDA 13.

Berdasarkan penjelasan tersebut, Nabil tidak menemukan adanya senyawa gas air mata di organ pernafasan keduanya. Namun, ada tanda-tanda kekerasan benda tumpul.

“Kesimpulan dari proses otopsi pada jenazah GDR ada tanda-tanda trauma benda tumpul,” ujarnya. “Jadi saudaranya. Sama saja, tapi di tulang dadanya.” Ini rusak. Juga di seberang iga, kan,” ujarnya.

Usut semua penanggung jawab Tragedi Kanjuruhan

Kelompok suporter saat ini masih menuntut Ketua Umum dan seluruh Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mundur sebagai pertanggungjawaban moral. Proses transformasi yang berjalan saat ini juga terlihat tidak signifikan.

Hal itu Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro sampaikan. PSTI menilai PSSI mengelak dari tanggung jawab untuk memastikan pertandingan yang aman sesuai aturan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Menurut Indro, masuknya gas air mata ke dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, adalah kegagalan PSSI menyosialisasikan aturan FIFA.

Aremania juga mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo terkait penyelesaian kasus Tragedi Kanjuruhan. Mereka berharap Presiden ikut membantu mengawal proses hukum yang kini tengah berjalan.

Surat-surat yang dikirim menggunakan amplop putih dan coklat itu berisi suara dan keresahan Aremania serta korban tragedi Kanjuruhan dalam melihat penanganan kasus. Hampir 90 hari pasca tragedi, penyidik baru menetapkan enam orang tersangka. Hal ini  terlihat belum memenuhi rasa keadilan bagi korban.

Terima Surat dari FIFA, Jokowi: Alhamduliah Indonesia Tidak Kena Sanksi
Presiden Jokowi meninjau pintu 12 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (5/10/2022) (dok Setpres)

FIFA sendiri tak memberikan hukuman kepada PSSI. Bahkan Presiden FIFA, Gianni Infantino datang langsung ke Indonesia untuk membahas tragedi Kanjuruhan.

Sampai saat ini, pengusutan tragedi Kanjuruhan masih terus berlanjut. Namun, para suporter Aremania dan sejumlah pencinta sepak bola lainnya merasa pengusutan kasus tersebut berjalan lambat.

Apalagi saat ini Liga 1 2022-2023 sudah mulai bergulir kembali 5 Desember 2022 lalu. Kabar terbaru terkait tragedi Kanjuruhan hanyalah pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim) menerima tiga berkas perkara tragedi Kanjuruhan, Malang dari penyidik Polda Jatim, pada Selasa 13 Desember 2022 lalu. Tiga berkas tersebut terdiri dari enam tersangka.

Mendekati pergantian tahun peristiwa Tragedi Kanjuruhan tentu harus diusut tuntas dan harus mendapat kepastian jangan sampai terulang. Pembenahan tata kelola sepak bola nasional mesti jadi keseriusan penyelenggaraan pertandingan untuk tidak lagi mengorbankan kenyamanan dan keselamatan penonton demi keuntungan semata.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button