Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) mewanti-wanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera memaksimalkan persiapan logistikn Pemilu 2024. Sebab, hari pemungutan suara terhitung tinggal tiga bulan lagi.
Menurut Sekretaris Jenderal KIPP Kaka Suminta, upaya pihaknya mengingatkan KPU lantaran mencuatkan keraguan lembaga yang dipimpin Hasyim Asy’ari ini dapat menyelesaikan tahapan penyiapan logistik dengan baik.
“Hal teknis ini juga berada di dalam time frame yang sangat pendek yang sebenarnya sudah mirip mission impossible, kalau bisa dilakukan secara utuh,” kata Kaka kepada wartawan, Senin (20/11/2023).
Dia menjelaskan, permasalahan menyangkut urusan logistik antara lain seperti kesalahan cetak surat suara yang dinilai bakal mencederai keadilan dalam pemilu. Salah satu contohnya, masih ada surat suara memuat nama caleg yang sedang proses sengketa.
“Misalnya koreksi mereka yang tidak eligible kemudian ditutup dengan spidol atau ditutup dengan sesuatu tetapi orangnya masih ada di situ, partainya masih ada di situ,” tuturnya.
“Misalnya partai yang sudah tidak punya dapil karena kegagalan, kemudian partainya masih ada di situ. Sehingga akan terjadi orang memilih tetapi tetapi kemudian tidak dihitung, atau orang tidak memilih tapi dihitung,” kata Kaka menambahkan..
Contoh kasus itu pada Pemilu 2019 banyak tercatat dan berakhir dianggap sebagai salah mencoblos. Kaka mengkhawatirkan hal itu bakal terjadi jauh lebih tinggi jika terjadi kesalahan dalam percetakan surat suara.
“Nah, ini kalau kesalahan di percetakannya banyak, ini akan jauh lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019 dan akan menimbulkan sengketa kembali. Artinya ini sesuatu yang sangat mengkhawatirkan bagi kami sebagai pemantau pemilu, kami mengkhawatirkan saat ini,” ujar Kaka menegaskan.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)