News

Jemaah Mulai Banjiri Mekkah di Tengah Suhu Panas Menyengat

Ribuan jemaah haji dengan pakaian ihram mulai memadati Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi. Mereka menunaikan tawaf, mengelilingi Ka’bah, pada Minggu (25/6/2023). Rukun Islam kelima itu akan menjadi ibadah terbesar di tengah terpaan musim panas di Saudi pada tahun ini.

Masjidil Haram diharapkan dapat menampung lebih dari dua juta jemaah dari 160 negara. Sebanyak 1,6 juta jemaah asing tiba pada Jumat (23/6/2023) malam.

“Saya menjalani hari-hari terindah dalam hidup saya,” kata Abdel-Azim, seorang warga Mesir berusia 65 tahun, saat melakukan ritual tersebut.

“Mimpi itu menjadi kenyataan,” lanjut pensiunan yang menabung selama 20 tahun untuk membayar biaya US$6.000 atau sekitar Rp90 juta untuk dapat menunaikan ibadah haji.

Rangkaian rukun ibadah haji akan dilakukan selama empat hari di Mekkah dan wilayah sekitarnya di sebelah barat Arab Saudi, negara yang kaya minyak itu.

Pada Minggu (25/6/2023) malam, jemaah mulai bergerak ke Mina, berjarak sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram. Kegiatan itu dilakukan menjelang puncak ibadah haji, yaitu wukuf atau berhenti sejenak di Arafah, tempat Nabi Muhammad SA menyampaikan khotbah terakhirnya.

* * *

Di area luar Masjidil Haram, ribuan orang salat di atas karpet warna-warni yang menghiasi trotoar. Para jemaah laki-laki terlihat mengenakan busana gamis putih sederhana. Area tersebut dipenuhi dengan ambulans, klinik keliling, dan truk pemadam kebakaran sebagai langkah antisipasi.

Kegiatan haji menimbulkan tantangan keamanan yang cukup besar dan tercatat pernah terjadi beberapa insiden dalam pelaksanaannya, termasuk insiden berdesak-desakan pada 2015 yang menewaskan hingga 2.300 orang.

Tidak ada insiden besar sejak itu, dan malapetaka tersebut adalah hal terakhir yang ada di benak para jemaah.

“Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya,” kata Yusuf Burhan, mahasiswa Indonesia berusia 25 tahun.

“Ini berkah yang luar biasa. Saya tidak pernah membayangkan akan menunaikan ibadah haji pada tahun ini,” imbuhnya.

Waktu haji pada tahun ini yang dilaksanakan di tengah musim panas akan menguji ketahanan jamaah karena sebagian besar rangkaian rukun haji dilakukan di luar ruangan.

Membawa payung putih untuk melindungi diri dari terik matahari, polisi di kota pegunungan itu melakukan patroli dengan berjalan kaki dan mendirikan pos pemeriksaan untuk pemeriksaan perizinan haji.

Petugas lainnya terlihat memercikkan air ke jemaah saat suhu udara merambat naik menuju 45 derajat Celsius.

Di dalam Masjidil Haram, ribuan paramedis bersiaga. Pihak berwenang Saudi mengatakan lebih dari 32.000 petugas kesehatan akan siap membantu para jemaah untuk mengantisipasi sengatan panas, dehidrasi, dan kelelahan.

* * *

Haji, dengan biaya yang lumayan mengocek kantong, merupakan ‘berkah’ bagi Saudi karena menghasilkan miliaran dolar per tahun. Negara pengekspor minyak terbesar dunia itu memang tengah berupaya mendiversifikasi perekonomian mereka di luar bahan bakar fosil.

Ibadah haji pada tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak 2019. Sekitar 2,5 juta orang ambil bagian. Pada puncak pandemi COVID-19 di 2020, hanya 10.000 jemaah yang diizinkan. Lalu meningkat menjadi hampir 59.000 pada 2021. Kuota jemaah haji sebesar satu juta tahun pada lalu telah dihapus.

Pengusaha Saudi Samir Al-Zafni mengatakan, semua hotelnya di Mekkah dan Madinah dalam kapasitas penuh hingga minggu pertama Juli 2023.

“Tahun ini tidak ada satu pun tempat tidur kosong di grup kami yang terdiri dari 67 hotel,” katanya kepada AFP.

Ibadah haji juga menunjukkan reformasi sosial di negara yang sangat konservatif itu. Ibadah tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak Arab Saudi membatalkan aturan pada 2021 yang sebelumnya melarang perempuan yang tidak didampingi oleh kerabat laki-laki untuk menunaikan pergi berhaji. [AFP/VOA]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button