News

Sidang P20 Abaikan Isu Perdamaian Palestina, Puan Layangkan Protes

Sidang G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) ke-9 digelar di India. Pertemuan ini diwarnai aksi keberatan sejumlah negara termasuk Indonesia, sebab tidak ada pembahasan terkait isu perdamaian Palestina dan Israel.

Ketua DPR RI Puan Maharani merupakan salah satu delegasi yang hadir dalam forum multilateral ini. Ia menyoroti salah satu poin Joint Statement yang membahas soal perdamaian terkait konflik dan perang sejumlah negara. Isinya, P20 menyoroti tentang penderitaan masyarakat negara yang berperang serta dampak buruk perang dan konflik bagi seluruh dunia.

Meski menyinggung mengenai dampak perang di Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia, namun tidak menyebut tentang isu kemerdekaan Palestina. Padahal eskalasi perang Israel-Palestina saat ini tengah meninggi.

Akhirnya Puan bersama Turki, China, Afrika Selatan dan Rusia meneken pernyataan keberatan atau Joint Reservation, dan berharap isu Palestina dapat masuk dalam joint statement

“Reservasi ini dibuat bukan karena kami tidak menyetujui mengenai isu Ukraina, tapi karena tidak dimasukkannya isu lain di dunia, seperti persoalan Palestina sehingga seakan menjadi tidak seimbang,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, dikutip Minggu (15/10/2023).

Isu mengenai kemerdekaan Palestina juga turut dibahas oleh Puan saat melakukan bilateral meeting dengan Ketua Majelis Agung Nasional Turki Numan Kurtulmus. Pertemuan dua ketua parlemen tersebut digelar di sela-sela P20 Summit. Di awal pertemuan, Puan mendukung upaya Turki untuk perdamaian antara Israel dan Palestina.

“Saya mengapresiasi inisiatif Turkiye yang terus melakukan upaya diplomasi untuk meredakan konflik. Kita harus menghindari warga sipil menjadi korban dari perang dan konflik yang terjadi saat ini di Palestina,” tuturnya.

Demi terciptanya perdamaian Israel-Palestina, Puan menyuarakan agar aksi-aksi kekerasan segera dihentikan. Puan mengingatkan, sudah banyak korban berjatuhan akibat perang. “Kekerasan hanya akan menimbulkan kekerasan berikutnya (cycle of violence) yang akhirnya menjadi korban adalah warga sipil,” ujarnya.

Di hadapan Ketua Parlemen Turki, Puan juga mendorong pentingnya negara-negara dunia segera memberi bantuan kemanusiaan atau membuka koridor kemanusiaan. Ia pun mendorong dunia internasional memberi bantuan dalam upaya pembukaan blokade untuk penduduk di jalur Gaza.

“Perlu juga segera diselesaikan akar permasalahan di Palestina. Hal ini dapat dilakukan dengan merealisasikan terbentuknya negara Palestina yang merdeka, sesuai dengan parameter yang disepakati di PBB,” ucapnya.

Diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun sejak Sabtu (14/10/2023), tercatat  2.215 jiwa wafat syahid, di antaranya 458 perempuan dan 724 anak-anak Palestina.

Israel masih membom Gaza, bahkan serangan yang dilancarkan kini dari tiga sisi, baik udara, darat, dan laut. Masyarakat Gaza, juga tengah menghadapi krisis pangan, listrik dan air bersih. Fiqri mengaku sudah dua kali ke mini market sekitar, kondisinya banyak sekali rak makanan yang sudah kosong. Di samping itu, ia juga menyampaikan stok obat mulai menipis.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button