Market

Kedelai Impor Makin Mahal, Subsidi untuk Produsen Tahu Masih Seribu

Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga kedelai impor semakin mahal. Subsidi kedelai untuk produsen tahu dan tempe, perlu dinaikkan. Jangan hanya Rp1.000 per kilogram (kg).

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, selisih nilai tukar mendorong biaya impor kedelai naik. Kondisi ini menciptakan imported imflation yang perlu diwaspadai. “Saya kira, perlu disiapkan dana lebih untuk cadangan kedelai. Jangan sampai kejadian Februari lalu terulang. Produsen tahu dan tempe, mogok produksi. Cukup mengganggu konsumen,” papar Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Dia menyarankan pemerintah segera meneken kontrak dengan negara penghasil kedelai, demi mengamankan persediaan di dalam negeri. Langkah ini merupakan solusi jangka pendek. Sehingga industri tahu dan tempe bisa mendapatkan jaminan pasokan, tak jadi mogok.

Sedangkan untuk harga kedelai impor yang kemungkinan naik karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS, perlu kebijakan dari pemerintah. Jangan sampai produsen tahu dan tempe, tak kuat membeli kedelai. Sehingga mereka terpaksa tidak produksi. “Konsumen menengah ke bawah yang paling kena dampaknya kalau tahu dan tempe menghilang dari pasaran,” imbuhnya.

Untuk jangka panjang, kata Bhima, pemerintah perlu mempercepat program produksi kedelai di dalam negeri yang berkualitas baik. Opsi penambahan dan perpanjangan subsidi kedelai untuk produsen tahu dan tempe, perlu segera direalisasikan hingga akhir 2023. “Saya kira, harga kedelai impor akan terus naik. Dalam hal ini, pemerintah apakah itu Perum Bulog harus bergerak cepat,” kata Bhima.

Sementara, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menerangkan bahwa Perum Bulog telah diperintahkan untuk impor kedelai sebanyak 350 juta ton. Alhasil, pemerintah belum bisa mengerek subsidi kedelai dari Rp1.000 menjadi Rp3.000 per kilogram (kg), sesuai usulan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).

“Yang sudah pesan (kedelai) itu kan Bulog. Saya rasa tinggal tunggu sebentar lagi saja. Sementara ini subsidinya Rp 1.000. Tadinya kalau Bulog nggak impor bisa dinaikkan (Rp 3.000). Tapi kalau boleh impor kan, sudah Bulog langsung subsidinya,” kata Mendag Zulhas saat sidak beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/11/2022).

Pandangan senada disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN)/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo. Saat ini, subsidi kedelai tetap digelontorkan sebesar Rp1.000 per kg. “Produsen tahu dan tempe memang usulkan kenaikan subsidi (kedelai) dari Rp 1.000 ke Rp3.000 per kilogram. Tetapi ini kita sampaikan sabar dulu-lah. Kita tetap sampaikan subsidi Rp1.000,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button