Hangout

Kekacauan Moral: Video Kucing Diblender, Realitas atau Rekayasa Brutal?

Video yang menunjukkan aksi penyiksaan terhadap kucing dengan judul “Cat in Blender” beberapa hari ini menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Dalam tayangan berdurasi satu menit enam detik tersebut memperlihatkan seorang pria China yang diduga bernama Xu Zihui memasukkan seekor anak kucing ke dalam blender.

Video tersebut beredar luas di China, dan telah memicu kemarahan serta kesedihan di antara pencinta kucing dan warganet secara umum.

Menurut laporan dari situs media online China, pelaku penyiksaan hewan telah ditangkap setelah penyelidikan yang dibantu oleh warga yang peduli. Xu Zihui juga mengeluarkan permintaan maaf ke publik pada 26 April 2023, dan meminta kesempatan untuk merubah perilakunya.

Banyak individu yang telah mengungkapkan kemarahannya dan berkomentar bahwa dia tidak akan menunjukkan penyesalan atau mencari perubahan tanpa kecaman publik.

#CatBlender I am a Chinese person. The name of the person who abused animals is Xu Zhihui. On April 26th, he was arrested by the local police for animal abuse, and his actions have angered all Chinese people.😡😡😡 pic.twitter.com/vb77nbniyY

— Emlia is my goddess! (@daKUtAniv45wfww) May 6, 2023

Masih belum pasti apakah pelaku akan menerima hukuman penjara. Namun, publik memantau dengan ketat otoritas, yang berharap untuk melihat keadilan bagi hewan-hewan yang tak berdaya ini.

Just saw the cat blender video there are some sick fucks in this world pic.twitter.com/piaC1EwjqF

— Esp (@xboxuserguy) May 3, 2023

Video bagian ke-2 kembali beredar

Pada Minggu (7/5/2023), video serupa kembali muncul di Twitter dengan judul “new cat in blender video”. Video ini memperlihatkan seorang individu memotong kepala seekor kucing yang berada di dalam blender.

Akibat konten tersebut, warganet merasa marah dan sedih, termasuk musisi Danila Riyadi yang menyampaikan rasa sedihnya melalui cuitan di Twitter. Yayasan Rumah Singgah CLOW, sebuah organisasi pecinta kucing, juga mengecam aksi keji tersebut dan berjanji akan mencari informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

Namun, pertanyaan muncul apakah video tersebut asli atau palsu. Aarav Sharma, penulis yang sering membahas tentang teknologi dan hiburan, mengulas video tersebut dalam tulisannya tanggal 6 Mei 2023. Sharma mengungkapkan bahwa video itu pertama kali muncul di YouTube pada 2005, dan banyak yang berpendapat bahwa video tersebut telah mendapat penyuntingan dengan menggunakan teknik CGI atau efek khusus lainnya.

Menurut hasil investigasi dari American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA) pada 2007, video tersebut kemungkinan besar merupakan rekayasa dan tidak ada kucing asli yang mendapat siksaan dalam pembuatan video tersebut.

Meski begitu, Sharma menegaskan bahwa video tersebut menimbulkan masalah etika yang serius. Apabila video itu nyata, maka itu merupakan bentuk kekerasan terhadap hewan yang harus mendapat kecaman. Sementara jika video tersebut rekayasa, menimbulkan pertanyaan mengenai moralitas dalam pembuatan konten tersebut. Selain itu, video semacam ini berpotensi memicu orang lain untuk membuat konten serupa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button