Market

Kenaikan Gaji Era SBY Vs Jokowi, Celios: Cermati Angka Inflasinya


Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyebut, rendahnya inflasi di era Jokowi, bisa jadi karena pemerintah ‘pelit’ mengerek gaji aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri. Beda dengan era SBY yang angka inflasinya sedikit lebih tinggi.  

“Era Presiden RI ke-7, Jokowi, inflasi bisa terjaga lebih rendah ketimbang era Presiden SBY,” kata Nailul saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Senin (8/1/2023)

Nailul menerangkan, ada benang merah antara inflasi dengan kebijakan peemerintah mengerek gaji ASN, TNI dan Polri. Di mana, saat SBY berkuasa, lebih sering menaikkan gaji ASN, TNI dan Polri. Alhasi, inflasi di era presiden asal Pacitan, Jawa Timur itu, levelnya agak tinggi ketimbang masa Jokowi.

“Saat SBY memimpin, inflasi naik cukup tinggi. Jika (inflasi) tidak ditanggulangi dengan kenaikan gaji ASN, TNI dan Polri, dampaknya kepada penurunan daya beli. Ujung-ujungnya kepada pertumbuhan ekonomi,” kata Nailul.

Sehingga, kata Nailul, ditemukan korelasi yang kuat antara besaran inflasi dengan kondisi APBN yang menentukan besaran gaji ASN, TNI dan Polri.

Asal tahu saja, saat berkuasa selama satu dekade atau 10 tahun, SBY menaikkan gaji ASN, TNI dan Polri sebanyak 9 kali. Yakni sejak 2006 hingga 2014. Sedangkan inflasinya (SBY) berada di level 7,11 persen hingga 11,06 persen. Saat SBY, pendapatan per kapita Indonesia melonjak 236,9 persen, dari Rp9,3 juta (2004), menjadi Rp31,34 juta (2014).

Sedangkan kenaikan gaji ASN, TNI dan Polri di 10 tahun pemerintahan Jokowi tercatat hanya 3 kali. Di mana, angka inflasinya jauh lebih rendah yakni 3,61 persen. Dengan pendapatan per kapita Indonesia hanya naik 5,72 persen.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button