Arena

Ketum PSSI Etho: Kekurangan Investasi Buat 70% Atlet Pascapensiun Terpuruk

Menteri BUMN dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, yang akrab disapa Etho, menyoroti pentingnya perilaku investasi bagi para atlet. Menurut Etho, sekitar 70% atlet profesional dunia menghadapi masalah finansial pasca-pensiun karena kegagalan berinvestasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Etho pada acara Capital Market Summit and Expo di Indonesia Stock Exchange, Sabtu (28/10/2023). Etho menekankan bahwa berinvestasi adalah langkah esensial bagi para atlet untuk mempersiapkan kehidupan setelah masa produktif di dunia olahraga.

“Kalau kita lihat dari rata-rata atlet profesional di dunia, hampir 70% dari mereka setelah tidak menjadi atlet lagi mengalami kebangkrutan,” kata Etho.

Sebagai contoh, Etho mengungkapkan kisah Delonte West, mantan pebasket NBA yang sempat menerima gaji hingga Rp240 miliar. Sayangnya, Delonte West kini hidup dalam keadaan tunawisma.

“Contoh yang mengejutkan adalah Delonte West, eks pebasket NBA. Dulu, dia menerima gaji yang fantastis, tapi kini dia hidup sebagai tunawisma,” ungkap Etho.

Dalam konteks Indonesia, Etho menegaskan bahwa umur produktif seorang atlet biasanya hanya berkisar antara 30-35 tahun. Oleh karena itu, para atlet perlu memikirkan bagaimana cara memproteksi kehidupan mereka dalam jangka panjang.

“Kehidupan tidak berakhir setelah pensiun dari dunia olahraga. Para atlet perlu mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih panjang,” sambung Etho.

Untuk mengatasi masalah ini, PSSI telah membentuk Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia. Yayasan ini, yang dikomandoi langsung oleh Etho, bertugas membantu mantan pemain Timnas dalam hal kesehatan dan sosial, serta menyiapkan jenjang karier pemain muda.

“Kami berhasil mengumpulkan dana hingga Rp17,3 miliar dari berbagai korporasi untuk mendukung program Yayasan ini,” pungkas Etho.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button