Market

Keuangan Menipis, Negara Pakai Duit Buruh Rp224,549 Triliun Lewat SUN

Ekonom Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, penempatan dana BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) ke instrumen SUN, menggambarkan keuangan negara sedang berdarah-darah.

“Penempatan dana BPJS (BPJamsotek) ke dalam surat utang negara (SUN), termasuk polemik penundaan pencairan klaim JHT sampai umur 56 tahun, menunjukkan pemerintah sedang meminjam uang kepada buruh. Tujuannya ya tentu saja untuk menutup defisit anggaran,” papar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (22/2/2022).
.
Kalau sudah nyemplung ke instrumen SUN, lanjut alumni UGM ini, mengonfirmasi bahwa duit pekerja itu digunakan untuk membiayai sejumlah program pemerintah. Termasuk proyek-proyek infrastruktur.

Mungkin anda suka

Masalah timbul karena Bank Indonesia yang selama ini menjadi penyerap SUN, melalui skema burden sharing, bakalan berakhir. “Sehingga suplai untuk pembelian SUN terancam mengalami penurunan. Sehingga exit strategy-nya adalah memanfaatkan dana yang notabene bukan dana pemerintah, namun iuran dari para buruh atau pekerja, untuk masuk dalam instrumen SUN. Dan Ini terbukti jelas,” ungkapnya.

Pola-pola seperti ini, kata dia, akhirnya merugikan para pekerja dan buruh. Karena mereka tak bisa menarik dananya yang tersimpan di BPJS Ketenagakerjaan, lantaran sudah dialihkan ke instrumen SUN tadi. “Pekerja atau buruh tidak bisa cairkan jhtnya meski mereka sudah berstatus pengangguran, karena terkena PHK,”. pungkasnya.

Analisa ekonom milenial ini cespleng juga. Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengonfirmasi dana buruh yang berjumlah ratusan triliun dilarikan untuk memborong SUN.

Asal tahu saja, pada 2021, total dana program Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp375,5 triliun. Naik 10,2% ketimbang 2020. “Sebagaimana komitmen kami untuk memastikan pengelolaan dana JHT sesuai tata kelola yang baik dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku,” kata Anggoro, Kamis (17/2/2022).

Anggoro merincikan, 65 persen dari total dana JHT atau setara Rp244,075 triliun, diinvestasikan ke obligasi dan surat berharga. Sebanyak 92 persen dibelajakan untuk SUN. Angkanya setara 224,549 trilin.

Sedangkan 15 persen dari dana JHT 2021 itu, ditempatkan kepada deposito yang 97 persen di bank pelat merah, alias Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Sedangkan 12,5 persen dari total dana JHT diparkir di pada modal. Ditempatkan pada saham-saham unggulan alias bluechip, termasuk LQ45. Sedangkan 7 persen diinvestasikan pada reksa dana dari saham-saham bluechip, LQ45.
Sisanya yang 0,5 persen ditempatkan kepada properti dengan skema penyertaan langsung.

 

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button