Tak bisa dipungkiri Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) gabungan Partai Golkar, PAN dan PPP menjadi satu-satunya koalisi yang solid, sekarang ini. Namun untuk urusan capres-cawapres, masing-masing parpol nampaknya memilki jago yang berbeda, kecuali Golkar yang mendukung sang ketua umum (ketum), Airlangga Hartarto, nyapres pada 2024.
Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati menilai besar kemungkinan pasangan capres-cawapres yang diusung KIB nantinya kombinasi internal dan eksternal. Racikan ini bisa jadi titik kompromi antara Golkar dan dua parpol anggota koalisi yang menyatakan membuka peluang mendukung figur lain di luar koalisi.
“Ada baiknya memang ada kombinasi nominasi pasangan internal maupun eksternal,” kata Wasisto, kepada Inilah.com, di Jakarta, Minggu (4/12/2022).
DPW PPP diketahui menyuarakan Anies Baswedan sebagai figur yang diusung sebagai capres. Sementara PAN menjagokan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Wasisto menilai, untuk urusan capres, KIB bakal menghadapi dialektika yang tak kalah tajam. “Tergantung pada negosiasi antar anggota koalisi,” ujarnya.
Melihat harmonisnya hubungan ketiga ketua umum (ketum) yang sering berkumpul dalam acara formal dan informal, Wasisto yakin, urusan musyawarah bukan menjadi kendala bagi KIB. Sekalipun begitu, dia belum bisa memprediksi figur mana yang kemungkinan natinya bakal diusung KIB sebagai capres, kendati Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut, Airlangga layak didukung karena Golkar menjadi partai pemenang kedua hasil Pemilu 2019. Kendati demikian, bukan berarti KIB tidak solid atau diambang perpecahan sebelum tarung pada 2024.
“Soliditas KIB sepertinya akan mendapat ujian politis mengenai eksistensi dan komitmen dalam berkoalisi jikalau masing-masing anggota partai tidak mencapai konklusi bersama soal nominasi capres dan cawapres,” kata dia.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)