News

KJRI Jeddah Buka Suara, Benarkah Jemaah Umrah Jember Terlantar hingga Tak Diberi Makan?

Setelah beredar luas di media sosial mengenai dugaan penelantaran jemaah umrah asal Jember, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah akhirnya membuka suara. Pihak KJRI menegaskan bahwa seluruh jemaah telah kembali ke Indonesia pada tanggal 30 Oktober, membantah keras anggapan bahwa mereka terlantar. 

“Sudah (pulang) semua, tanggal 30 oktober kemarin last flight,” ungkap Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Jeddah Neni Kurniati saat dikonfirmasi inilah.com, Rabu (1/11/2023).

Berawal dari sebuah video yang menjadi viral, dugaan terlantar dialami oleh jemaah umrah dari Jember, yang merebak luas di jagad media sosial. Dalam video tersebut rombongan jemaah umrah asal Jember Jawa Timur yang terlantar di Madinah viral di media sosial karena para jemaah umrah itu panik dan sedih diduga tidak mendapatkan hotel dan tidak mendapatkan makan dari biro perjalanan.

Namun, klaim tersebut ditepis oleh PT Berkah Zamzam Wisata, yang telah sukses mengorganisir kepulangan para jemaah pada Senin, (31/10/2023), pukul 18.40 WIB, di Desa Gumelar, Kecamatan Balung.

Tour Leader PT Berkah Zamzam Wisata, Hj. Erni Yunita, membantah adanya jemaah yang terlantar dengan tegas, “Video yang beredar dan menyebutkan kalau jemaah terlantar, dikarenakan miss komunikasi antara dirinya dengan sopir bus di Madinah,” ungkapnya.

Pengklarifikasian ini mencerminkan bahwa insiden tersebut hanyalah produk dari barier bahasa dan bukan penelantaran, seperti yang dijelaskan Erni, “Saya tidak mengerti bahasa sopir, dan sopir tidak mengerti bahasa saya, jadi tak suruh diam dulu, menunggu tim LA dan untuk memastikan hotel translit yang sudah kita booking.”

Erni juga menanggapi isu bahwa jemaah tidak mendapat makan dan minum, “disaat terjadi perpindahan bus itu makanan sudah ada, namun sopir bus pertama terburu-buru untuk membawa jemaah travel lain. Nasi kita pesankan di box dan nasi itu ditinggal,” ungkapnya.

Pertanggungjawaban ini diperkuat dengan kehadiran perwakilan KJRI dan KBRI Arab Saudi yang meninjau langsung kondisi jemaah. 

“Dan disaat kita di hotel translit di Madinah, KJRI, KBRI datang ke tempat kita. Waktu kita transit di Jeddah, juga datang ke tempat kita,” tambah Erni.

Insiden yang sempat menggemparkan publik ini berakhir dengan kepulangan seluruh jemaah ke pangkuan keluarga masing-masing. Situasi yang sempat diwarnai oleh kebingungan dan miss komunikasi ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya koordinasi dan komunikasi yang efektif dalam setiap penyelenggaraan ibadah umrah.

Selanjutnya, peristiwa ini menjadi bahan refleksi bagi penyelenggara tour travel dalam memperkuat sistem dan prosedur penanganan jemaah di luar negeri, sehingga kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button