News

Klaim Kenal “Orang Dalam” Modus Penipu Tiket Coldplay Beraksi, Polisi: Mereka Berkelompok

Polisi membeberkan modus penipuan tiket konser Coldplay yang memakan banyak korban. Modusnya, pelaku membuka jasa titip (jastip) mengeklaim kenal dengan “orang dalam”.

Hal ini merupakan salah satu cara agar para korban percaya dan mau membeli tiket konser grup band asal Inggris tersebut melalui para pelaku.

“Modusnya ada berbagai modus. Salah satunya tawarkan jastip kemudian tawarkan pembelian tiket melalui medsos. Kemudian ada juga penipuan dengan ngaku sebagai orang yang punya akses untuk penjualan tiket konser,” kata Kanit 2 Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar dikutip Kamis (1/6/2023).

Lebih lanjut, Charles mengatakan, pelaku lebih dari satu orang. Berdasarkan hasil penyelidikan, komplotan ini berada di wilayah Sulawesi Selatan. Kini, pihaknya telah menuju lokasi untuk memburu para pelaku.

“Untuk pelaku diduga mereka bekerja secara kelompok. Kemungkinan besar lebih dari satu. Belum bisa kami pastikan (jumlahnya) mungkin hasil temuan lapangan akan kami sampaikan. Kita berharap bersama. Pelaku bisa kita amankan,” ujarnya menegaskan

Sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri memeriksa dua orang saksi dari promotor konser Coldplay, PK Entertainment.

“Kemarin, Rabu (24/5/2023) telah dilakukan pemeriksaan klarifikasi oleh Penyidik Direktorat Siber Polri terhadap promotor,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Ramadhan menyebut kedua saksi berinisial TH dan HS dari PK Entertainment selaku promotor tiket konser Coldplay. Keduanya diperiksa untuk dimintai klarifikasi terkait perizinan dan mekanisme penjualan tiket serta pengawasan.

“Kedua orang tersebut diperiksa atau diambil keterangan dari pukul 20.00 sampai pukul 24.00 WIB dengan 20 pertanyaan,” kata Ramadhan.

Menurut jenderal bintang satu itu, pemeriksaan terkait dugaan tindak pidana penipuan penjualan tiket konser Coldplay secara daring lewat media sosial itu belum tuntas dan masih akan berlanjut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button