News

KPU Ungkap Tak Semua Caleg Beri Izin Profilnya Dipublikasikan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengungkapkan alasan pihaknya tidak mempublikasi semua profil calon anggota legislatif (caleg) di Daftar Calon Tetap (DCT) yang telah diumumkan ke Publik.

Anggota KPU RI, Idham Holik, menegaskan publikasi tersebut harus ada izin persoal dari caleg yang hendak dipublikasikan.

“Daftar Riwayat Hidup adalah salah satu bentuk informasi yang dikecualikan menurut Pasal 17 huruf h UU No. 7 Tahun 2017. Jadi harus seijin caleg yang bersangkutan dalam DCT,” jelas Idham saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Advertisement

Idham menerangkan terdapat beberapa caleg yang menolak untuk membuka profilnya ke publik setelah ditetapkan oleh KPU di dalam DCT, dengan alasan beragam.

“KPU membuat kebijakan teknis agar setiap caleg wajib mengisi daftar riwayat hidup. Profil atau daftar riwayat hidup adalah salah satu informasi yang dikecualikan. Ijin personal caleg dalam DCT untuk mempublikasikannya menjadi syarat yang harus terpenuhi,” jelas dia.

Sebelumnya Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengatkaan pihaknya bakal segera menyurati seluruh partai politik (parpol) peserta pemilu untuk meminta para calon anggota legislatif (caleg) membuka daftar riwayat hidupnya ke publik.

“Kemudian untuk publikasi CV atau daftar daftar riwayat hidup. Jadi begini untuk yang besok tanggal 4 November yang diumumkan adalah daftar calonnya dulu dan nanti kalau untuk publikasi CV atau riwayat hidup atau profilenya yang ada di CV tentu kami akan bersurat kepada masing-masing pimpinan partai politik,” jelas Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).

Hasyim mengatakan surat tersebut akan diberikan sesuai tingkatannya masing-masing. KPU RI, tutur dia, akan bersurat ke pimpinan internal partai politik tingkat pusat. Begitupun dengan KPU provinsi dan Kabupaten Kota.

KPU meyakini bahwa parpol akan mempublikasikan daftar riwayat hidupnya karena menyangkut citra diri dari para caleg itu sendiri.

“Kami juga meyakini calon-calon juga ingin mempublikasikan dirinya. Siapa dirinya yang kemudian kemungkinan membawa pengaruh terhadap perilaku memilih para pemilih, kami meyakini itu,” ucap Hasyim.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button