Hangout

Ustaz Adi Hidayat: Penyalahgunaan Argumen dalam Agama Adalah Tanda Munafik

Dalam sebuah kajian terbaru yang dilakukan secara luring dan daring, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyoroti tindak-tanduk munafik dalam era modern, serta mengimbau umat Islam untuk memegang teguh ajaran asli. Menurutnya, perilaku munafik ditandai oleh sengaja berdebat dan membela sesuatu yang salah, dan bukan yang benar.

Sebagai contoh konkret, UAH membawa pembahasan ke dalam konteks ibadah salat berjamaah. Dia menekankan pentingnya perempuan berada di belakang pria selama salat. Ajaran ini, kata dia, adalah perintah langsung dari Nabi Muhammad SAW, dan bukan sebagai indikasi status yang lebih rendah bagi perempuan.

“Pemahaman yang salah tentang penataan shaf ini bisa menciptakan kontroversi dan perdebatan yang tidak perlu,” ujar UAH mengutip laman Youtube resminya, Selasa (18/7/2023). Dia menegaskan bahwa berada di belakang bukan berarti rendah. “Yang penting bukan posisinya, tapi kepatuhannya terhadap Allah dan rasulnya.”

Sementara itu, ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap mereka yang melawan aturan dan hikmah agama. Menurutnya, perilaku semacam ini hanya akan memicu kontroversi dan konflik. Oleh karena itu, ia menyerukan umat Islam untuk tidak terbawa arus dan tetap setia pada ajaran agama yang sebenarnya.

Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga menggarisbawahi pentingnya menjaga sikap dan berbicara dengan baik, bahkan ketika berusaha untuk meluruskan orang lain. “Setiap orang, seburuk apapun, masih memiliki peluang untuk menjadi baik,” ujarnya. “Sebagai umat yang beriman, kita tidak boleh menghambat mereka dalam proses itu,” sambungnya.

Menyimpulkan kajiannya, Ustadz Adi menyatakan bahwa mereka yang dengan sengaja berdebat dan mempertahankan kesalahan mereka, jika tidak bertobat, akan dikelompokkan dalam golongan munafik. Dia menghimbau umat Islam untuk menghindari terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif dan fokus pada hal-hal yang berfaedah dan positif.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button