Market

Antisipasi Produksi Gabah Turun, Bapanas Dorong Revitalisasi Penggilingan Padi

Potensi turunnya produksi gabah hingga 5 persen, sebagai dampak El Nino, tidak main-main. Alhasil, harga beras bakalan naik.

Namun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, banyak faktor yang membentuk harga beras, mulai dari biaya pupuk, ongkos transportasi sampai biaya orang kerja.

Akibatnya, harga beras sulit menyamai seperti tahun lalu. Kunci utamanya memang di produksi yang menjelang akhir tahun trennya turun. “Terhadap teman-teman penggilingan padi pun rasanya perlu perhatian berupa revitalisasi alat agar mereka tidak kalah saing dengan dapat meningkatkan kualitas giling menjadi beras premium,” kata Arief, Jakarta, dikutip Jumat (1/9/2023).

Pemerintah terus berupaya mengantisipasi dengan memastikan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tercukupi. “Kita antisipasi penurunan produksi 5 persen akibat El Nino melalui penyaluran CPP. Semoga penurunan produksi tidak lebih dari 5 persen, namun NFA bersiap untuk antisipasi apabila penurunan produksi sampai 7 persen,” kata Arief.

Menurut Arief, Bapanas telah menyiapkan stok sampai Februari dan April 2024 karena Februari ada Pemilu dan April ada Idul Fitri.

“Untuk itu, kita siapkan stok sejak tahun lalu, sehingga apabila ada kejadian seperti El Nino ini, CPP bisa dilepas sebagai langkah pemerintah dalam intervensi di pasar. Ini penting untuk menjaga harga dan terhadap stok CPP juga harus terus dikuatkan,” ujarnya.

Arief menyampaikan, hingga Rabu (30/8/2023), harga gabah kering panen (GKP) menyentuh kisaran Rp6.700-Rp7.000 per kilogram (kg), sementara harga beras sangat bergantung pada harga GKP tersebut.

Faktor-faktor lain yang membentuk harga beras, juga mengalami penyesuaian, misalnya terhadap biaya pupuk, ongkos transportasi sampai biaya orang kerja.

Adapun Bapanas melalui Bulog, tahun ini, berhasil menyiapkan stok CBP dengan kondisi realisasi penyaluran atau distribusi melalui bantuan pangan dan SPHP yang sudah mencapai 1,5 juta ton. Sementara, masih ada stok aman sekitar 1,5 juta ton, dan akan masuk lagi sebanyak 400 ribu ton.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button