Ikan sidat, yang terkenal sebagai salah satu sumber protein hewani terbaik, kini mendapat perhatian dari banyak ahli gizi di Indonesia. Meskipun potensinya sangat tinggi, ikan ini masih banyak diekspor ke Jepang sebagai bahan baku unagi, meninggalkan pemanfaatan domestik yang terbatas.
Ahli gizi dari Universitas Alma Ata Yogyakarta, Pramitha Sari, menjelaskan dalam keterangannya di Jakarta bahwa ikan sidat memiliki kandungan gizi yang bahkan lebih baik dari ikan salmon. Menurutnya, ikan sidat kaya akan omega 3, beta karoten, vitamin A, B, dan C, serta protein tinggi.
“Ikan sidat itu salah satu sumber protein hewani terbaik. Gak kalah kandungannya kalau dibanding ikan salmon, tuna, atau ikan-ikan impor lainnya,” kata Pramitha dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).
Kekayaan kandungan gizi ini menjadikan ikan sidat sebagai pilihan makanan yang sangat baik untuk bayi yang baru memasuki fase MPASI. Pramitha menyatakan bahwa anak-anak yang mengonsumsi ikan sidat akan memiliki daya tahan tubuh yang baik, dan karenanya lebih suka makan.
Namun, di balik potensi yang besar ini, ikan sidat masih sulit ditemukan di pasaran Indonesia. Kesadaran orang tua tentang manfaat ikan sidat dan ikan endemik lainnya juga masih sangat rendah.
“Kadang-kadang ibu-ibu yang mulai MPASI terlalu kagum dengan ikan-ikan impor. Kandungan gizi ikan salmon justru berada di bawah level ikan lokal Indonesia. Jadi ikan sidat sangat bagus untuk nutrisi otak supaya anaknya pintar,” ungkap Pramitha.
Dalam konteks ini, ada beberapa produk dalam negeri yang mengolah ikan sidat untuk dikonsumsi anak-anak, seperti Gizidat dan Generos. Namun, pemanfaatan ikan ini masih terbatas, dan lebih banyak diekspor.
Perlu adanya dukungan pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan industri ikan sidat di Indonesia. Melalui peningkatan penelitian, edukasi, dan pemasaran, ikan sidat dapat menjadi komoditas unggulan yang memberikan manfaat nyata bagi kesehatan anak Indonesia.
Dengan sumber daya yang melimpah, ikan sidat bisa menjadi andalan baru bagi nutrisi anak-anak Indonesia. Langkah-langkah nyata harus segera diambil untuk memastikan bahwa ikan sidat tidak hanya menjadi komoditas ekspor yang bernilai, tetapi juga menjadi bagian dari menu sehat anak-anak di tanah air.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)