Market

Luhut Senang Investor China akan Bangun Pabrik Sendok dan Garpu di Kaltara


Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan akan membangun kawasan industri di Kalimantan Utara untuk mendukung niat investor China membangun pabrik sendok dan garpu sebagai produk turunan stainless steel (baja tahan karat) khususnya nikel. Bisa jadi apapun yang diproduksi investor dari China akan membuat Luhut senang hati.

Luhut menjelaskan investor China ini sebelumnya sudah menggarap proyek petrochemical di Kalimantan Utara (Kaltara). “Downstreaming dari stainless steel  yang menjadi garpu, sendok, jarum suntik, dan sebagainya itu mereka (China) sudah minta ingin masuk dan kita akan bikin kawasan khusus untuk ini,” kata Luhut dalam unggahan Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (22/2/2023).

Untuk itu, Luhut berharap tidak ada masalah setelah pemilu tahun ini sehingga investasi tersebut berjalan lancar. Apalagi investasi ini akan menghidupkan industri lokal termasuk UMKM.

“Khusus terkait hilirisasi stainless steel  yang akan menghasilkan produk berupa alat-alat rumah tangga dan peralatan medis, kami akan membuat Kawasan Industri Khusus yang nantinya akan menciptakan peluang bagi UMKM di daerah sekitar kawasan industri tersebut,” katanya memaparkan.

Dengan komitmen dari China ini membuat target investasi Rp1.650 triliun akan terpenuhi. Kabar ini membuat keyakinan tentang kepastian investasi di tahun politik kali ini. “Saya kira target itu tidak masalah. Walaupun di China dan dunia mengalami situasi sulit, mereka dengan proyek petrochemical yang sudah dibangun akan dilanjutkan lagi. Angkanya mereka sudah kasih green light atau lampu hijau,” ucapnya.

Meski proses pemilu belum selesai tetapi investor tetap komitmen walaupun terjadi protes dari berbagai pihak. Bagi Luhut tidak menjadi masalah dan merupakan hal yang wajar dalam proses demokrasi.

“Jadi memang mereka menanti-nanti, kemarin saya dapat berapa telepon yang menyampaikan selamat bahwa pilpres di Indonesia. Beberapa kerja sama investasi seperti petrochemical di Kalimantan Utara, dan hilirisasi stainless steel akan terus berlanjut,” katanya menjelaskan.

Untuk diketahui pada 27 Juli 2023, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden China Xi Jinping. Salah satu pembahasan antara Jokowi dengan Xi Jinping adalah joint call perusahaan di bidang petrokimia dan PLTA di Kaltara.

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan jaminan ke jajaran pengusaha China mengenai komitmen Indonesia untuk menjaga iklim investasi agar tetap stabil dan berjalan dengan baik.

Presiden juga mengimbau para investor tidak ragu mengutarakan kendala yang mungkin dihadapi kala berinvestasi di Indonesia. “Saya berharap kalau ada masalah-masalah di lapangan, baik mengenai pembebasan tanah, baik mengenai izin, tolong disampaikan,” kata Jokowi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button