News

Mahfud Berharap APH Tak Masuk Angin Usut Temuan PPATK Soal Korupsi PSN

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)  Mahfud Md menyatakan sejumlah lembaga penegak hukum sedang menindaklanjuti adanya dugaan 36,67 persen anggaran Proyek Startegis Nasional (PSN) mengalir ke kantong Aparatur Negara (ASN) dan politikus.

Indikasi adanya praktek rasuah tersebut, berdasarkan hasil temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sepanjang tahun 2023.

“Kan sudah ditindak lanjuti oleh PPATK dilaporkan ke KPK, ke Kejaksaan, ke Kepolisian, kita tunggu,” kata Mahfud saat ditemui di kawasan Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).

Mahfud yang juga calon wakil presiden nomor urut 3 itu pun berharap, bahwa lembaga-lembaga yang menangani masalah ini dapat menjaga netralitasnya.

“Dan kita berharap KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian itu tidak terpengaruh oleh politik,” ujarnya.

Oleh karena itu, Mahfud meminta kepada pemerintah maupun lembaga penegak hukum terkait dapat segera mengusut tuntas masalah tersebut.

“Kalau memang ada sikat saja,” ucap Mahfud.

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan hasil temuannya sebanyak 36,67 persen anggatan PSN mengalir ke kantong beberata politikus untuk kepentingan pribadinya. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Refleksi Kerja PPTAK Tahun 2023 di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

“36,67 persen diduga digunakan untuk pembangunan yang tidak digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Artinya ini digunakan untuk kepentingan pribadi,” ujar Ivan.

Ivan menyatakan bahwa hasil tersebut berdasarkan identifkiasi yang dilakukan oleh pihaknya. Dan berdasarkan hasil temuan tersebut, dana haram ini mengalir ke beberapa kantong ASN serta politikus untuk digunakan sebagai anggaran pribadinya.

“Teridentifikasi mengalir ke pihak-pihak yang memiliki profil ASN, politikus, serta dibelikan aset, dan investasi oleh para pelaku,” jelasnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button