Market

Mahfud Sebut Luas Lahan dan Petani Turun, Tetapi Anggaran Pupuk Subsidi Naik, Siapa Salah?


Saat pemaparan visi misi, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyebutkan pengelolaan pangan di Indonesia belum maksimal. Pasalnya, pertumbuhan luas lahan pertanian dengan jumlah petani berbanding terbalik dengan anggaran subsidi pupuk yang semakin tinggi.

“Sumber daya alam kita sangat kaya tapi pangan belum berdaulat. Petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit tapi subsidi pupuk makin besar. Pasti ada yang salah,” ungkap Mahfud saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

Apakah fakta di lapangan benar seperti yang diutarakan Mahfud?

Penelusuran Fakta

Menurut Kementan, setiap tahun sekitar 60.000 hektare (ha) lahan pertanian mengalami penyusutan. Ini disebabkan terjadi praktek alih fungsi lahan pertanian ke area non-pertanian. Biasanya, alih fungsi pertanian ini dilakukan untuk proyek pembangunan jangka panjang
seperti perumahan, pabrik, dan jalan tol, serta fasilitas umum lainnya.

Luas lahan baku sawah, baik yang beririgasi teknis maupun non irigasi mengalami penurunan rata-rata seluas 650.000 hektare  (ha) per tahun.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil kajian dan monitoring yang dilakukan KPK terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Kajian dan monitoring dari KPK ini merupakan keseriusan pemerintah dalam pencegahan alih fungsi lahan.

“Rata-rata luasan lahan baku sawah berkurang sebesar 650 ribu hektare per tahun atau ekuivalen dengan 6,5 juta ton beras (BPS),” kata Sarwo Edhy di Jakarta, Jumat (17/1/2020) kala itu.

BPS juga menyebutkan, jumlah petani selama tahun 2016-2020 mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif. Pada tahun 2016, tercatat 38,3 juta orang, sempat meningkat tahun 2017 sebanyak 39,7 juta orang. Namun, mengalami penurunan lagi untuk tiga tahun berikutnya sejak 2018 hingga 2020, yakni di angka 38,7 juta orang, 34,6 juta orang dan 33,3 juta.

Menurut sejumlah fraksi DPR-RI, anggaran subsidi pupuk yang dialokasikan pemerintah dalam lima tahun terakhir terus menurun.

Juru bicara Fraksi Nasdem, Fauzi Amru menyebut sejak 2019, tren belanja subsidi pupuk Indonesia menurun dari Rp34,1 triliun menjadi Rp31,1 triliun pada 2020, dan terus menurun hingga Rp25,3 triliun pada 2023. Padahal, kebijakan subsidi pupuk ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu petani.

“Dalam lima tahun belakangan subsidi pupuk berkurang, kurang lebih hampir 10 triliun,” kata Fauzi dalam Sidang Paripurna: Penyampaian Pandangan Fraksi atas KEM dan PPKF RAPBN 2024 di Gedung DPR Jakarta , Selasa (23/5/2023).

Maka yang dikatakan Mahfud tidak sesuai fakta.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button