Market

Market Cap BRI Melesat 66,4 Kali Sejak IPO, Jadi Rp867 Triliun


Market capitalization (market cap) atau kapitalisasi pasar saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyentuh angka Rp867 triliun pada akhir 2023. Nilai tersebut meningkat 66,4 kali sejak bank pelat merah ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IPO tahun 2003.

Mungkin anda suka

Sementara pada saat ini, market cap saham BBRI bahkan sudah mencapai Rp928,30 triliun. Nilai tersebut merupakan market cap nomor dua terbesar di BEI, di bawah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (1/3/2024), BRI memutuskan untuk membagikan dividen Rp319 per lembar saham dari laba tahun buku 2023.

Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp84 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen yang akan dibagikan BRI sebesar Rp235.

Sementara itu, secara total BRI memutuskan membagikan divide senilai Rp48,1 triliun atau sekitar 80 persen dari laba 2023.

Lebih rinci, publik akan mendapatkan Rp25,71 triliun dan pemerintah Rp22,39 triliun. Publik dan pemerintah pada tahun lalu telah mendapatkan dividen interim sebesar Rp6,77 triliun dan Rp5,9 triliun, sehingga sisa dividen yang akan dibagikan tahun ini Rp18,94 triliun dan Rp16,49 triliun.

“Sebagai bagian rencana kerja jangka panjang strategi transformasi BRIvolution 2.0, the most valuable banking group Southeast Asia dalam RUPS bri tahun 2024 hari ini telah setujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80 persen,” kata Direktur Utama BRI Sunarso usai RUPST, Jumat.

Sebelumnya, Sunarso mengatakan perusahaan yang dia pimpin memiliki kemampuan untuk secara konsisten membagikan dividen dalam jumlah jumbo.

Ia menjelaskan BRI memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27 persen. Jumlah itu melampaui ketentuan Basel III yang mensyaratkan minimal CAR perbankan sebesar 17,5 persen.

“Kalau setiap tahun hanya mengonsumsi CAR 2 persen, maka saya katakan jadi empat sampai lima tahun ke depan, BRI tidak butuh nambah modal. Kan modalnya lebih dari cukup, berapa pun laba BRI, tidak masalah jika laba itu dibagi dalam bentuk dividen,” kata Sunarso.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button