Market

Masuk Masa Kampanye Pilpres, Menkeu Yakinkan Kucuran BLT Rp 7,5 Triliun Kurangi Dampak El Nino

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran sekitar Rp7,52 triliun untuk melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat yang terkena dampak El Nino.

Kucuran dana APBN akan terus menjaga masyarakat dan perekonomian dari ketidakpastian dan guncangan global. Meskipun saat pengucuran sudah masuk tahap kampanye pilpres 2024, November, Desember 2023 dan Januari 2024.

Faktanya pasangan Prabowo-Gibran disebut-sebut merupakan capres dan cawapres yang paling banyak didukung partai yang tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo. Sementara pasangan Ganjar-Mahfud meski didukung PDIP dan PPP diisukan hubungannya sedang renggang dengan Presiden Jokowi.

“Kita semua tahu dengan harga komoditas yang melonjak menyebabkan tekanan inflasi tinggi, diikuti dengan suku bunga yang menanjak tinggi sangat drastis dan output dari perekonomian global terutama negara-negara maju yang melemah menimbulkan dampak yang sangat terasa dalam perekonomian dan masyarakat kita,” tutur Sri Mulyani.

BLT ini akan dimulai November-Desember 2023 yang disalurkan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar di Kementerian Sosial (Kemensos). Nantinya setiap penerima akan mendapatkan sekitar Rp200 ribu per bulannya.

“18,8 juta ini adalah kelompok penerima yang nama, alamat dan nomor account ada di Kementerian Sosial sehingga kita tidak mencari lagi siapa targetnya. Mereka akan mendapatkan Rp 200 ribu/bulan untuk November dan Desember,” kata Sri Mulyani saat memaparkan APBN KiTA, Rabu (25/10/2023).

BLT El Nino ini termasuk paket kebijakan ekonomi yang disiapkan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan begini diharapkan kegiatan ekonomi domestik di akhir tahun tetap berada di kisaran 5,1% di tengah berbagai tantangan yang ada.

“Kita berikan Rp 200 ribu, Rp 200 ribu untuk menambah daya beli mereka sehingga Kementerian Sosial, Bu Risma dalam hal ini diharapkan bisa mengeksekusi bantuan langsung tunai untuk 18,8 juta KPM,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button