Market

Maunya ‘Pacaran’ Tak Kawin-kawin, Investor Belum Tertarik Masuk IKN

Naga-naganya, Presiden Jokowi harus lebih bersabar. Karena, kebanyakan investor masih ragu untuk membenamkan modal di proyek IKN Nusantara senilai Rp466 triliun. Banyak faktor yang membuat mereka mundur atau bahkan berpaling.

Seperti disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, banyak pengusaha yang wait and see untuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Ada masalah siber, masalah tanahnya gimana, insentif apa. Atau kelangsungan listrik, pasti banyak pertanyaan. Ini kan membangun kota baru,” kata Arsjad di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023).

Selanjutnya, Arsjad mengibaratkan, investor dan pemerintah, saat ini, masih dalam tahap pacaran, atau belum menikah. Keduanya perlu lebih intensif menjalin komunikasi, agar bisa segera masuk ke tahapan lebih tinggi.

Pemerintah, menurut Arsjad, sudah bekerja cukup cepat dalam proses pembangunan IKN. Jika dirasa kurang, pengusaha terus mendorong pemerintah untuk gerak lebih cepat lagi.

“Kita semua ingin cepat. Namanya pengusaha ingin cepat terus, berusaha ingin cepat terus karena ini masalah waktu. Pemerintah bekerja cepat. Kalau kurang cepat kita dorong terus. Cuma bagaimana pun ada bisnis proses yang mesti dijalankan. Ada kekhawatiran insentif, pertanahan, dan sebagainya,” terang Arsjad.

Ia juga menyinggung soal kekhawatiran pengusaha terhadap IKN jelang pemilihan umum (pemilu) 2024. Arsjad tak menutup mata memang ada kekhawatiran tersebut. Namun, sikap investor masih positif menjelang Pemilu 2024. Saat ini, demokrasi Indonesia masih aman.

“Pasti ada pemikiran itu (pemilu 2024), tapi kan semua punya kekhawatiran. Pada pemilu lalu kencang, apa yang terjadi, Jokowi-Prabowo bersatu gotong royong. Ini sudah melihat Indonesia bagaimana pun proses demokrasi kita aman, kita harus percaya itu dan jelaskan ke investor… Sekarang satu tahun jelang pemilu masih tenang-tenang saja,” tutupnya.

Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono mengatakan, saat ini, sudah ada lebih dari 220 minat investor ke IKN Nusantara, baik dari dalam dan luar negeri. Di mana ada sekitar 36 calon investor yang sudah masuk tahap non-disclosure agreement (NDA).

Bambang berharap semua lapisan masyarakat mendukung pembangunan IKN Nusantara. Ia menegaskan jangan hanya memikirkan progres jangka pendek ibu kota baru tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button