News

Mega Digelari Profesor Kehormatan SIA, Pengamat Singgung Kondisi Pendidikan dalam Negeri

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bakal menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of The Arts (SIA) Korea Selatan (Korsel) karena dianggap berjasa dalam kebudayaan dan upaya menyatukan Korea. Namun pemberian gelar akademis ini menjadi otokritik pada praktik serupa yang kerap dilakukan kampus di dalam negeri.

Akademisi Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai pemberian gelar kehormatan sudah tidak sehat lagi. Bahkan terkesan mengingkari keluhuran dunia pendidikan karena mengobral gelar akademis kepada politisi yang dianggap tidak memiliki kepakaran dalam bidang tersebut.

“Dampak bagi Megawati sih positif saja. Namun bagi akademisi yang paham akan hal itu, senyum kecut saja melihat banyak gelar profesor diberikan ke pejabat. Ambyar dunia pendidikan kita,” kata Ujang, di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Pemberian gelar akademis umumnya diberikan kepada tokoh yang dianggap berjasa pada ilmu pengetahuan. Ujang menilai pendapat umum tersebut sudah tidak lagi berlaku mengingat adanya tren kampus memberi gelar akademik termasuk doktor kehormatan.

Mega telah beberapa kali menerima gelar akademis dari sejumlah universitas di Korea. Bahkan di dalam negeri mega juga mendapat gelar akademis dari Unpad, Universitas Negeri Padang, dan IPDN Bandung.

Ujang tidak mau mengomentari lebih lanjut mengenai gelar profesor kehormatan yang diberikan SIA kepada Mega. Namun menurut Ujang, ada baiknya universitas dalam negeri tidak lagi terkesan mengobral gelar akademis kepada politisi maupun pejabat negara.

“Di Indonesia gelar akademik sudah dipolitisir. Dan saat ini juga banyak pejabat yang dengan mudah mendapatkan gelar profesor kehormatan. Pendidikan kita sudah rusak,” keluhnya. [WIN]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button