News

Megawati Bombardir Jokowi, Kembali Singgung Isu Presiden Tiga Periode

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membombardir Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa, Senin (27/11/2023). Pasalnya, lontaran kekesalan Megawati terhadap Jokowi juga menyinggung isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Menurut Megawati, masa jabatan presiden dibatasi hanya dua periode. Hal ini merupakan bagian dari amanat reformasi yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade.

“Ya sudah, itu bagian dari amandemen dan itu bagian yang diputuskan,” kata Megawati dalam acara yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dia menegaskan, dengan adanya peraturan resmi dan telah tercantum dalam amanat undang-undang, maka seluruh warga negara wajib menaatinya. Bukan justru malah dibenturkan dan mengintervensi konstitusi.

“Jangan melanggar, nanti giliran disemprot tapi kalian juga maling, aduh,” ungkap Megawati.

Sebelumnya, dalam Rakornas tersebut, Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, penguasa saat ini justru terkesan meniru apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto.

“Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?” kata Megawati.

Sebagai Presiden ke-5 RI sekaligus ketua umum PDIP, Megawati mengaku sempat merasa tidak dihargai. Hal ini merujuk polemik yang terjadi dalam internal partainya hingga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang  justru maju sebagai calon wakil presiden di kubu lawan.

“Saya manusia juga dong, tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Loh, kenapa? Loh saya jelek-jelek pernah presiden dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia loh,” ujar Megawati.

Diketahui, hubungan Megawati dengan Jokowi belakangan memanas, bahkan dinilai sudah tak sejalan seiring dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pemicunya antara lain diduga terkait langkah politik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Capres Prabowo Subianto. Padahal, Jokowi dan Gibran merupakan kader PDIP.

Duet Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

Sementara PDIP mengusung Capres Ganjar Pranowo-Cawapres Mahfud MD. Pasangan calon ini turut didukung PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button