Sebelum usulan kenaikan gaji PNS disetujui, Fraksi Partai Golkar mengingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk menolak. Alasannya, gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) naik bikin runyam ekonomi. Karena inflasi bisa tak terkendali.
Pernyataan resmi itu disampaikan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono dalam Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN TA 2024 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Kata putra Politikus Senior Partai Golkar, Agung Laksono itu, asumsi inflasi yang tersemat darlam RAPBN 2024 di kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen, perlu direvisi. “Terlebih pada 2024 nanti akan berlangsung pesta demokrasi pemilu serta wacana kenaikan gaji ASN yang berpotensi menaikkan inflasi,” kata Dave.
Selanjutnya, kata dia, Fraksi Partai Golkar meminta Sri Mulyani dan Bank Indonesia (BI) memberikan penjelasan terkait upaya mengendalikan inflasi yang berpotensi naik pada tahun ini hingga 2024.
Di sisi lain, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR justru mendukung rencana penaikan gaji PNS. Karena, gaji PNS sudah 4 tahun tak naik, perlu disesuaikan dengan perkembangan inflasi terkini.
“Pemerintah agar terus memperhatikan kesejahteraan ASN dan pensiunan ASN dengan konsisten menaikkan gaji pokok sebesar 6-7 persen setiap tahun. Ini penting agar gaji pokok dan pensiunan tidak tergerus inflasi,” papar Anggota DPR dari Fraksi PPP, Muhammad Aras.
Mengingatkan saja, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas merupakan inisiator penaikan gaji PNS. Seiring evaluasi terhadap aturan tunjangan kinerja (tukin) PSN.
nantinya, kata Menteri Azwar, tukin PNS akan benar-benar sesuai dengan kinerja yang bersangkutan. Bila malas maka tukinnya tidak maksimal. Demikian pula sebaliknya. Ini penting guna menggenjot kinerja PNS.
“Kalau sekarang masih pukul rata. Tunjangan kinerja menjadi hak, ya kinerjanya begitu-begitu saja. Oleh karena itu, kita usulkan ada gaji yang agak dinaikkan, ini sedang dibahas bersama menteri keuangan,” kata Menteri Azwar.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)