Market

Menperin Beri Syarat Kereta Cepat Lanjut Surabaya Dilarang Gunakan Produk Impor

Kementerian Perindustrian memberikan dukungan penuh terhadap rencana PT Industri Kereta Api (INKA) untuk memproduksi gerbong Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dalam negeri. Namun dengan syarat kandungan lokal atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN) dapat mencapai 40 persen.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya tak akan setuju jika penggunaan gerbong untuk proyek kereta cepat mesti diimpor lagi, baik untuk kebutuhan gerbong baru maupun bekas.  

“Dukungan Kemenperin terhadap PT INKA jelas bahwa kita tidak menginginkan adanya impor gerbong, baik itu baru maupun bekas,” kata Agus seperti mengutip saat ditemui media di Jakarta, Kamis (12/10/2023).  

Di satu sisi, Agus masih dapat mempertimbangkan jika impor gerbong baru dibutuhkan dengan kuantitas pada tingkat tertentu. Namun, dia tegas menolak jika berhubungan dengan gerbong bekas.  

Adapun, dia menuturkan bahwa hal ini sejalan dengan program pengadaan barang di lingkungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD untuk menggunakan barang produksi dalam negeri.  

“Pemerintah menginginkan bahwa semua procurement pengadaan baik itu di pempus, pemda, BUMN, BUMD itu sepenuhnya sebesarnya bisa melalui produksi dalam negeri,” imbuhnya.   

Adapun, PT INKA tengah mengembangkan kereta cepat buatan lokal, di mana prototipe carbody KA Cepat Jakarta-Surabaya ini ditargetkan dapat diuji coba pada 2026 mendatang.  Adapun, carbody buatan Inka terbuat dari material alumunium ekstrusi (alumunium extrusion), sedangkan bogie kereta dibuat dari pelat baja (steel plate). 

Untuk Prototipe carbody dan rangka dari bogie kereta cepat ini ditargetkan rampung paling lambat pada tahun depan. Dalam hal ini, Kemenperin meyakini INKA telah memiliki peta jalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk memproduksi. 

Dengan demikian, pengerjaan proyek KA Cepat ini tidak akan bergantung pada SDM asing. “INKA punya roadmap, punya peta jalan untuk menyiapkan SDM mereka dalam proses produksi,” tuturnya.  

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button