Market

Menteri Bahlil Banggakan Investasi Rp678,7 Triliun Tapi Miskin Kualitas

Semester I-2023, realisasi investasi mencapai Rp678,7 triliun dengan serapan pekerja hampir 850 ribu. Masih jauh dari target 2,7 hingga 3 juta orang per tahun, sebagaimana UU Cipta Kerja. Artinya, investasi masuk Indonesia tak berkualitas.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia menyampaikan, realisasi investasi kuartal II-2023 mencapai Rp 349,8 triliun. Atau tumbuh 15,7 persen dibanding kuartal II-2022.

Sedangkan tenaga kerja Indonesia yang terserap, kata Menteri Bahlil, mencapai 464.289 orang. Lebih besar dibandingkan dengan kuartal I-2023 yang hanya 384.892 orang. “Penyerapan tenaga kerja kuartal II mencapai 464.289 orang, ini adalah tenaga kerja langsung,” ujar Bahlil, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Apabila dirinci, serapan tenaga kerja sebanyak 464.289 orang tersebut berasal dari serapan tenaga kerja penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak 317.996, serta penanaman modal asing (PMA) sebanyak 146.293.

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja Indonesia pada semester I-2023 telah mencapai 849.181 orang, dengan nilai realisasi investasi mencapai Rp 678,7 triliun. Realisasi investasi pada semester I-2023 ini telah mencapai 48,5 persen dari target tahun ini yang Rp1.400 triliun.

Sejak 2019, serapan tenaga kerja langsung dari realisasi investasi belum pernah mencapai target 2,7 hingga tiga juta orang per tahun, sesuai UU Cipta Kerja.

Pada 2019, total tenaga kerja yang terserap dari realisasi investasi sebanyak 1,03 juta orang; pada 2020 sebanyak 1,16 juta orang; pada 2021 sebanyak 1,2 juta orang dan pada 2022 sebanyak 1,3 juta orang.

Meski tumbuh tipis, angka serapan tenaga kerja tersebut juga sejalan dengan kenaikan realisasi investasi pada 2019 sebesar Rp809,6 triliun, pada 2020 sebesar Rp826,3 triliun, 2021 sebesar Rp901,02 triliun dan 2022 sebesar Rp1.207 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button