Market

Anies Presiden, Pekerja Informal Mudah Punya Rumah Lewat KPR

Calon presiden (capres) Anies Baswedan yang begitu kaya gagasan, menyampaikan keinginan mempermudah masyarakat mengakese KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Regulasinya perlu dirombak.

“Kan seluruh perbankan mengikuti skema regulasi. Nah, regulasi itu harus bisa menyelesaikan kebutuhan masalah rumah dan pembiayaan. Apalagi 85 persen orang membangun rumah, tanpa kontraktor. Dikerjakan sendiri,” ujar Anies saat kampanye di Jakarta Utara, Kamis (30/11/2023).

Ia menilai, jika masyarakat membangun rumah sendiri, tentunya butuh biaya yang cukup besar. Untuk itu, Anies menginginkan program KPR itu menjangkau masyarakat yang membangun rumah secara mandiri.

“Kan sederhana sekali. Jadi kehadiran negara itu membuat regulasi sesuai kebutuhan rakyatnya. bukan sebaliknya. Untuk kenyamanan negara. Yang enak buat negara, yang mana ini. Atau yang gampang buat negara. yang mana nih,” terangnya.

Anies mengatakan, saat ini, skema pembiayaan untuk kredit rumah sangat rumit dan berpihak kepada pekerja formal. Sehingga, masyarakat yang bekerja secara mandiri atau sektor informasil, sulit untuk mengakses KPR.

“Karena itu lah kita ingin mereview, mengubah ketentuan secara mayoritas supaya mayoritas penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal, kerja mandiri bisa mengakses juga pada KPR,” tutur Anies.

Ya, Anies betul. Selama ini, para pekerja informasl hampir tidak bisa menikmati layanan KPR. Alhasil, kebanyakan mereka tak punya rumah. Padahal, rumah adalah kebutuhan primer, sekaligus investasi yang seharusnya pemerintah memberikan kemudahan.  

“Kalau kredit motor, mudah sekali. Bahkan kredit mobil mudah sekali, begitu kredit rumah susah. Beli motor atau beli mobil begitu keluar dari showroom harganya turun. Kreditnya gampang untuk aset yang harganya turun,” katanya.

Asal tahu saja, angka backlog yang mencerminkan kebutuhan rumah di Indonesia masih cukup tinggi,  yakni 12,7 juta unit. Pertanda masih banyak penduduk Indonesia yang tidak memiliki hunian.

Hal ini seiring dengan besarnya porsi pekerja informasi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, jumlah pekerja informal per Februari 2023, mencapai 83,34 juta orang. Atau setara 60,12 persen dari total pekerja di Indonesia. Sedangkan jumlah pekerja sektor formal mencapai 55,29 juta orang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button