News

Ketua MPR Bamsoet Ajak Masyarakat Masifkan Gerakan Wakaf

Sabtu, 08 Okt 2022 – 09:33 WIB

Bamsoet - inilah.com

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Kelima dari kiri) didampingi Ketua Umum Forjukafi Wahyu Muryadi saat menghadiri Rakernas Forjukafi di Jakarta, Jumat (7/10/2022). (Foto: Istimewa)

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kehadiran Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) untuk memberikan kesadaran masyarakat dalam berwakaf. Mengingat dari laporan Badan Wakaf Indonesia (BWI), hingga awal Maret 2022 realisasi wakaf baru mencapai sekitar Rp860 miliar. Padahal potensi yang bisa dihimpun mencapai Rp180 triliun hingga Rp370 triliun.

“Peran Forjukafi sangat penting dalam memperluas literasi masyarakat mengenai wakaf melalui berbagai kanal media massa. Selain bisa membangun opini positif tentang wakaf, masyarakat juga bisa semakin mengetahui tentang fungsi wakaf untuk kesejahteraan umat,” ujar Bamsoet dalam Rapat Kerja Nasional Forjukafi, di Jakarta, Jumat (7/10/22).

Menurut Bamsoet, pemahaman umum saat ini soal wakaf masih dimaknai sebagai menyedekahkan harta tidak bergerak, misalnya tanah untuk pembangunan masjid. Padahal wakaf juga dapat diberikan dalam bentuk lain, misalnya uang. Bahkan seiring kemajuan teknologi, wakaf juga dapat disalurkan secara digital, misalnya berupa saham atau surat-surat berharga.

Bamsoet menjelaskan, pada awal Januari 2021 lalu, Presiden Joko Widodo sudah meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang. Forjukafi bisa berperan penting membantu pemerintah untuk memasifkan Gerakan Nasional Wakaf Uang tersebut tersebut hingga ke setiap provinsi dan kabupaten/kota.

“Melalui wakaf, kita bisa mengoptimalkan peningkatan dan pemerataan ekonomi. Mengingat data dari World In-equality Report Tahun 2022, pada periode 2001 hingga 2021, tercatat sekitar 50 persen penduduk hanya memiliki kurang dari 5 persen kekayaan rumah tangga nasional, sementara 10 persen penduduk memiliki sekitar 60 persen kekayaan rumah tangga nasional. Dalam periode dua dekade tersebut, kesenjangan ekonomi di Indonesia tidak mengalami perubahan signifikan,” jelas Bamsoet.

Bomsoet menerangkan, pada tahun 2021, rasio kesenjangan pendapatan di Indonesia masih berada di level 1 banding 19. Artinya, populasi dari kelas ekonomi teratas memiliki rata-rata pendapatan 19 kali lipat lebih tinggi dari populasi kelas ekonomi terbawah.

“Saya meyakini, jika potensi dana wakaf dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, akan memberi kontribusi positif, dan menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk meminimalisir kesenjangan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan secara signifikan,” pungkas Bamsoet.

Turut hadir secara virtual antara lain Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hadir secara langsung di lokasi acara antara lain, Ketua Umum Forjukafi Wahyu Muryadi, Kabid Komunikasi Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Mayjen TNI (Purn) Sunaryo, Dewan Penasihat Badan Wakaf Indonesia Imam Teguh Saptono, dan Presiden Global Wakaf Corporation Cecep M. Wahyudin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button